Liputan6.com, Amerika Serikat - Akhir pekan lalu, Sabtu, 18 Juli 2020, tercatat ada sekitar 14.049.207 kasus warga dunia terpapar virus Corona atau Covid-19.
Baca Juga
Advertisement
Namun, selain manusia, ada laporan lain terkait penyebaran pandemi tersebut. Salah satu kasusnya, yang mengklaim hewan peliharaan dinyatakan positif Corona, terjadi di Carolina Selatan, Amerika Serikat.
Sebuah keluarga mengambil keputusan besar untuk membiarkan anjing peliharaannya di-eutanasia atau disuntik mati karena dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Melansir dari NZ Herald, Senin (20/7/2020), tindakan tersebut dipilih agar virus Corona SARS-CoV-2 tidak menular ke manusia di sekelilingnya, seperti yang diutarakan Universitas Clemson.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tertular dari Seorang Anggota Pemilik
Awalnya peliharaan keluarga yang tak disebutkan namanya itu dinyatakan positif Covid-19 setelah dites di Laboraturium Layanan Hewan Nasional Departemen Pertanian AS (USDA) pada 9 Juli 2020.
Menurut kepala Livestock Poultry Health (LPH) Clemson, dr. Boyd Parr mengatakan bahwa anjing berumur 9 tahun itu menjalani tes setelah seorang anggota pemiliknya dikonfirmasi terinfeksi Covid-19.
Setelah melakukan pengecekan, anjing tersebut nyatanya memiliki kondisi kesehatan kronis, sehingga anjing tersebut diharuskan untuk disuntik mati.
Advertisement
Tengah Diselidiki
Kasus tersebut pun kini tengah diselidiki LPH Clemson bersama USDA, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), dan DHEC.
"Berdasarkan pengetahuan saat ini, terus tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan memainkan peran penting dalam menyebarkan SARS-CoV-2 kepada orang-orang," kata Parr.
"Tetap menjadi ide bagus untuk membatasi kontak dengan hewan peliharaanmu dan hewan lain. Ini sama seperti yang dilakukan kepada manusia jika mereka terinfeksi Covid-19 untuk melindungi mereka dari paparan virus seperti yang direkomendasikan oleh CDC," lanjutnya.