Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan China Sinovac melakukan kolaborasi ke beberapa negara untuk menjalankan uji klinis tahap 3 dari vaksin Virus Corona (COVID-19). Indonesia adalah salah satu yang ikut terlibat.
Pemerintah telah mengumumkan bahwa kemarin vaksin dari Sinovac telah tiba ke Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
"Tibanya kemarin. Jumlah persisnya saya tidak ada informasi," ujar (Plt.) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah kepada Liputan6.com, Senin (20/7/2020).
Vaksin corona dari Sinovac ini rencananya akan melalui pengujian. PT Bio Farma (Persero) akan mengawasi jalannya pengujian.
Tahap yang dilakukan adalah uji klinis tahap 3. Pihak Kemlu mengkonfirmasi bahwa uji tahap ini akan dilakukan ke manusia.
"Betul (ke manusia)," jelas Faizasyah.
Hal serupa juga terjadi di Bangladesh. Pemerintah negara baru saja mengizinkan uji klinis tahap 3 vaksin Sinovac kepada manusia, demikian laporan Business Today.
Sementara, awal bulan ini Sinovac lebih dahulu melakukan uji tahap 3 di Brasil. Perusahaan China lain, Sinopharm, juga melakukan tes vaksin corona ke manusia di Uni Emirat Arab.
Gulf News melaporkan bahwa perusahaan BUMN China itu mencari sukarelawan untuk menguji vaksin tahap 3. Yang dicari adalah warga berusia 18 sampai 60 tahun.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Vaksin Buatan Sinovac Biotech, China
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyatakan, vaksin corona (Covid-19) dari Sinovac Biotech, China, sudah tiba di Indonesia.
Saat ini, vaksin tersebut sedang menjalani proses uji klinis tahap 3 di Bio Farma.
BACA JUGA
Pemerintah Terbitkan Aturan Baru soal Patokan Harga Minerba "Ya, memang vaksin Sinovac sudah sampai di Indonesia, sekarang dalam proses uji klinis tahap 3 di Bio Farma," ujar Arya kepada awak media, Senin (20/7/2020).
Adapun, Bio Farma ditunjuk sebagai pihak yang melakukan uji klinis karena perusahaan farmasi pelat merah ini sudah diakui kemampuannya dalam meracik hingga menguji ketahanan vaksin.
"Jangan heran kalau Bio Farma memang dipercaya beberapa negara untuk diikutsertakan. Memang kita tahu juga, virus yang ada di Indonesi bisa saja berbeda dengan di Tiongkok, itu yang kita lakukan tes genis, apakah vaksin ini cocok mematikan virus di Indonesia atau tidak," ujarnya.
Arya bilang, setelah uji klinis selesai dan dilakukan tes, diharapkan vaksin-vaksin ini juga bisa diproduksi di Indonesia.
"Kita memang berharap nanti setelah lewat uji klinis yang ada ini dan dites nanti maka bisa diproduksi juga di Indonesia," jelasnya.
Advertisement
Vaksin Lainnya
Selain menunggu hasil uji klinis vaksin COVID-19 yang dibuat Sinovac Ltd Tiongkok, PT Bio Farma (Persero) juga menanti vaksin dari Eropa. Vaksin tersebut dikembangkan oleh Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), yang berpusat di Norwegia.
"Kami berkolaborasi dan kerjasama dengan mitra jaringan CEPI untuk pengembangan vaksin COVID-19," jelas R&D Integration Manager PT Bio Farma, Neni Nurainy saat diskusi vaksin COVID-19, ditulis Jumat (12/6/2020).
"Dengan CEPI ini termasuk strategi jangka panjang. CEPI sudah mengucurkan dana sekitar 760 juta USD untuk pengembangan vaksin epidemik dan endemik ini di sini (Indonesia)."
Namun, lanjut Neni, banyak juga negara-negara lain yang sama-sama mengajukan permohonan ke CEPI untuk mendapatkan vaksin COVID-19 dan akses teknologi. Bio Farma pun berupaya mendapatkan bulk vaksin (vaksin final yang sudah diformulasikan) dari CEPI.
"Kami harus melakukan usaha atau alternatif usaha lainnya dengan CEPI. Bahwa nanti kami akan mendapatkan bulk vaksin yang sudah lulus tahap uji praklinis," lanjutnya.