Liputan6.com, Jakarta - Perumnas terus berkomitmen dalam membantu pemerintah dalam mengurangi angka backlog perumahan yang saat ini masih mencapai 7,6 juta. Terlebih, mayoritas berasal dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Advertisement
Dukungan positif juga didapatkan dari pemerintah yang dijembatani oleh Kementerian BUMN, dengan ditetapkannya Perumnas untuk mendapatkan dana Penanaman Modal Negara (PMN) sebesar Rp 650 miliar.
Direktur Utama Perumnas, Budi Saddewa Soediro menjelaskan, PMN ini akan menjadi amunisi Perumnas dalam mempercepat pembangunan proyek yang mayoritas adalah berkonsep kawasan rumah tapak.
"Kedepannya juga terdapat beberapa penugasan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kepada Perumnas untuk beberapa proyek, namun ini masih dalam tahap penggodokan," ucap Budi dalam keterangannya, Senin (20/7/2020).
Beragam keberpihakan dari pemerintah ini yang memperkuat bisnis Perumnas untuk dapat fokus pada pengembangan hunian rumah murah bagi MBR.
"Walaupun pandemic Covid-19 ini hampir menghantam setiap industri di Indonesia, tidak terkecuali di sektor perumahan, tetapi saya yakin kondisi ini akan berangsur membaik," pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Garap 46 Proyek
Memasuki 46 tahun kiprahnya di penyediaan perumahan bagi masyarakat menengah kebawah, tidak menyurutkan semangat Perumnas dalam membangun hunian untuk Indonesia yang tidak hanya terjangkau namun juga yang berkualitas baik.
Setidaknya itulah yang menjadi perhatian khusus di hari jadi Perum Perumnas ke 46 ini.
"Kami terus berupaya untuk menghadirkan hunian yang terbaik untuk masyarakat Indonesia dengan selalu memperhatikan tidak hanya dari sisi kualitas tetapi juga yang mampu cepat diterima oleh pasar," ujar Budi.
Dia mengatakan, untuk menambah nilai jual Perumnas menghadirkan brand 'Semesta' di setiap proyek yang dikerjakannya. Diharapkan brand ini bisa meningkatkan kualitas hunian yang berkualitas.
Kini, terdapat lebih dari 46 proyek kawasan rumah tapak yang tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan NTB akan menjadi fokus kami kedepannya.
"Semuanya akan mengusung nama Samesta, sehingga lebih identik dengan proyek Perumnas. Pada konsep proyek rumah susun Perumnas pun akan kami namai Samesta, setidaknya di 8 proyek rumah susun Perumnas yang sudah berjalan," pungkasnya.
Advertisement