Wapres Ma'rul Amin Bakal Buka Dies Natalis Unusa lewat Daring

Di usianya yang ke-7, Unusa telah menerapkan berbagai inovasi untuk mendukung kemajuan institusi, sivitas akademika, dan khususnya masyarakat Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jul 2020, 21:31 WIB
Wapres Ma'ruf Amin (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin dijadwalkan membuka Dies Natalis ke-7 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) secara dalam jaringan pada Selasa (21/7).

"Puncak Dies Natalis Unusa rencananya dibuka Wakil Presiden Ma'ruf Amin melalui daring atau online," kata Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie di Surabaya, Senin, 20 Juli 2020.

Jazidie mengatakan, di usianya yang ke-7, Unusa telah menerapkan berbagai inovasi untuk mendukung kemajuan institusi, sivitas akademika, dan khususnya masyarakat Indonesia, dilansir dari Antara.

Langkah konkret inovasi Unusa di bidang digital, salah satunya penerapan media pembelajaran secara daring dengan menggunakan aplikasi pembelajaran buatan sendiri.

Ia menuturkan, Unusa sudah memulai beberapa langkah digital seperti pembelajaran daring. Selain itu, di tengah pandemi COVID-19 tidak menjadi kendala karena Unusa sudah memiliki aplikasi e-sorogan yang telah diterapkan sejak 2017.

"Kondisi semacam ini membuat Unusa sudah memanfaatkan teknologi informasi untuk mempersiapkan pembelajaran daring," ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Model Pembelajaran Daring

Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi Universitas Mataram, Lombok, NTB. (Foto: Setwapres)

Rektor menambahkan, pandemi COVID-19 menjadikan Unusa telah mempersiapkan model pembelajaran daring.

"Saat ini Unusa juga sudah mempersiapkan ruangan production house bagi dosen Unusa untuk pembelajaran online ke depannya," ujarnya.

Unusa juga mendapatkan hibah alat Real Time Polymerase Chain Reaction (RTPCR) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dengan adanya alat ini, Unusa dan Rumah Sakit Islam Surabaya (RSI) juga sudah membangun laboratorium Biosafety Level (BSL) 2 sebagai salah satu penunjang penelitian bagi dosen dan mahasiswa.

"Alat ini dapat berguna untuk melakukan penelitian COVID-19, khususnya bagi mahasiswa Program Studi Kedokteran maupun Analis Kesehatan," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya