Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dikabarkan tertarik membeli 15 unit jet tempur Eurofighter Typhoon bekas dari Austria.
Media ternama, Kronen Zeitung, menyebutkan bahwa Prabowo telah mengajukan proposal kepada Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner perihal kontrak jet tersebut.
Advertisement
Untuk mendukung pernyataan tersebut, Kronen Zeitung mengunggah foto proposal bernomor 60/M/VII/2020 bertanggal 10 Juli 2020, dimana nama dan jabatan Prabowo serta cap Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dibubuhkan di atasnya.
"Saya selalu terkesan dengan perkembangan teknologi Eropa dan saya mengharapkan dukungan dari Anda untuk melanjutkan proposal ini ke tahap kerjasama yang menguntungkan bagi dua belah pihak," tulis Prabowo dalam suratnya, dikutip Selasa (21/7/2020).
Dalam proposal tersebut juga tertulis target Prabowo untuk memodernisasi Angkatan Udara di Indonesia. Dengan disetujuinya proposal tersebut, maka target itu dinilai bisa tercapai.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tudingan Adanya Korupsi di Austria
Media Kronen Zeitung juga menyebutkan, Tanner sudah mengkonfirmasi penerimaan proposal tersebut. Prabowo juga dinilai sudah memahami 'seluk beluk' pengadaan Eurofighter Typhoon di Austria, sebagaimana tertulis juga dalam proposal.
Adapun, seluk beluk yang dimaksud ialah kasus sengketa antara Austria dengan pemimpin konsorsium Eurofighter Typhoon, Airbus.
Mengutip laman Financial Times dari berita tahun 2018 silam, pada tahun 2017, pemerintah Austria mencurigai adanya korupsi di proyek pengadaan jet tempur pada tahun 2003 tersebut.
Advertisement
Bantahan Airbus
Dalam keterangan resminya, Airbus membantah tuduhan pemerintah Austria. Namun demikian, pihaknya bersama konsorsium lain yaitu BAE's System dari Inggris dan Leonardo dari Italia sepakat membayar USD 99 juta terkait laporan tersebut.
"Saat ini, proposal tersebut akan dicek kembali (di Departemen Pertahanan)," tulis Kronen Zeitung.