Chandra Asri Raih Pembiayaan Rp 2,9 Triliun dari DBS

Bank DBS Indonesia memberikan pinjaman pembiayaan kepada PT Chandra Asri Petrochemical.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jul 2020, 15:49 WIB
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank DBS Indonesia memberikan pinjaman pembiayaan kepada PT Chandra Asri Petrochemical Tbk dan pemanfaatan teknologi melalui platform digital DBS IDEAL dan DBS RAPID.

Hal ini untuk mengelola efektivitas dan efisiensi bisnis sehari-hari agar dapat tetap mengedepankan proses bisnis berkelanjutan (sustainability).

Bank DBS memberikan pinjaman pembiayaan senilai 195 juta dollar AS atau setara dengan Rp 2,9 triliun kepada perseroan untuk mendukung kebutuhan modal kerja perusahaan dalam bentuk Trade Financing dan Revolving Credit Facility (RCF).

“Kami ingin menunjukkan dukungan kepada Chandra Asri sebagai nasabah korporasi jangka panjang Bank DBS dalam menghadapi situasi saat ini. Salah satunya melalui bantuan pembiayaan yang kami berikan untuk dapat tetap mengembangkan bisnis mereka," kata Kunardy Lie, Corporate Banking Director Bank DBS dalam keterangan tertulis, Selasa (21/7/2020).

Selain itu, imbuh Kunardy, Bank DBS melihat meski di tengah pandemi saat ini, permintaan domestik untuk produk Chandra Asri tetap tinggi karena merupakan salah satu produsen bahan baku peralatan medis seperti masker dan Alat Pelindung Diri (APD).

Untuk tetap dapat memenuhi permintaan domestik, Chandra Asri masih harus mengoperasikan pabrik secara normal dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, termasuk hanya mempekerjakan staf penting di lokasi pabrik, dan menerapkan split-team bagi staf pendukung, untuk dapat bekerja sebagian dari rumah dan kantor.

Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Chandra Asri menggunakan layanan perbankan korporasi digital Bank DBS, yakni DBS IDEAL untuk tetap dapat melanjutkan transaksi.

"Tidak hanya itu, sejak Mei lalu Chandra Asri telah menggunakan layanan perbankan korporasi digital kami yakni DBS RAPID (Real Time Application Programming Interface) yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan keuangan nasabah khususnya di masa sulit seperti ini melalui digitalisasi proses transaksi perbankan," terang Kunardy.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Industri Hilir Petrokimia

Siemens dan Bentley Systems akan mengembangkan digital twin pertama untuk kompleks petrokimia di Indonesia miliki Chandra Asri. (Foto: Chandra Asri)

Sementara itu, Direktur Keuangan Chandra Asri Andre Khor menjelaskan, sebagai salah satu pemain utama industri di Indonesia, perseroan berkomitmen penuh untuk terus menjadi penopang pertumbuhan industri hilir petrokimia.

"Oleh karena itu, kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Bank DBS dalam mendukung upaya reaktivasi pertumbuhan industri yang kami lakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Kami senang dapat bermitra dengan DBS untuk menerapkan sistem RAPID sebagai bagian dari Program Transformasi Digital kami, untuk terus mengalami kemajuan dan melayani pemangku kepentingan kami dengan lebih baik dengan efisiensi, inovasi, dan teknologi,” ujar dia.

Sebagai informasi, Chandra Asri merupakan produsen petrokimia yang terintegrasi terbesar di Indonesia dan mengoperasikan satu-satunya Naphtha Cracker di Indonesia, memproduksi Olefin (Etilena, Propilena), Pygas danCampuran C4, serta Poliolefin (Polietilena dan Polipropilena).

Dengan DBS RAPID, Chandra Asri dapat mengurangi waktu pemrosesan pengiriman uang serta mendigitalisasi proses cash management, yang sesuai dengan ekspektasi manajemen Chandra Asri untuk menerapkan teknologi baru dan melancarkan Program Transformasi Digital untuk mempertahankan standard kelas dunia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya