Joe Biden Janji Rekrut Muslim-Amerika Masuk Pemerintahan Jika Menang Pilpres AS

Joe Biden berjanji untuk memasukkan warga Muslim-Amerika dalam pemerintahannya jika ia memenangkan pilpres AS 2020.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 21 Jul 2020, 19:25 WIB
Joe Biden, mantan Wakil Presiden AS ke-47 (AP/Steven Senne)

Liputan6.com, Jakarta- Calon Presiden Amerika Serikat yang diusung Partai Demokrat, Joe Biden berjanji merekrut warga Muslim-Amerika masuk pemerintahannya jika memenangkan Pilpres AS 2020. 

Pilpres AS akan digelar pada November 2020.

Dalam sebuah webinar dengan pemilih Muslim-Amerika, Joe Biden mengatakan, "Anda (Muslim-Amerika) pantas memiliki presiden yang akan bekerja sama dengan Anda, bukan menyalahkan Anda. Jika saya mendapat kehormatan terpilih sebagai Presiden AS, kita akan bekerja sama untuk melihat lebih baik, dengan hati, dengan tangan, dan dengan suara kita," seperti dikutip dari Al Arabiya, Selasa (21/7/2020). 

Pernyataan Joe Biden soal kontribusi warga Muslim di webinar yang bertemakan "Million Muslim Votes Summit" itu pun juga disampaikan dalam laman Twitter suatu organisasi Muslim-Amerika yaitu Emgage Action, yang menuliskan, @JoeBiden di MMV Summit:

"Saya di sini meminta Anda untuk menghilangkan racun ini dari akar dan batang pemerintah kami. Saya ingin mendapatkan suara (Muslim-Amerika), dan Saya ingin bekerja sama dengan Anda...untuk memastikan suara Anda termasuk dalam bangsa kita."

Saksikan Video Berikut Ini:


Janji Hapus Larangan Perjalanan Bagi Negara Mayoritas Muslim

Mantan Wapres AS Joe Biden unggul di Super Tuesday. Dok: AP

Joe Biden mengatakan bahwa ia akan mengakhiri larangan bagi pengunjung dari negara-negara mayoritas Muslim yang hendak mengunjungi AS.

"Jika saya terpilih jadi Presiden, saya akan mengakhiri larangan ini pada hari pertama. Hari pertama," jelas Joe Biden, merujuk pada larangan yang dikeluarkan pada 2017 oleh pemerintahan Donald Trump.

Larangan perjalanan asli melarang hampir semua imigran dan pelancong dari tujuh negara dengan populasi mayoritas Muslim.

Kebijakan tersebut direvisi, tetapi pada Juni 2018 Pengadilan Mahkamah AS akhirnya menguatkannya.

Sementara Donald Trump telah menjadikan aturan tegasnya terhadap imigrasi sebagai fokus kampanye pilpres AS November 2020. 

Dalam webinar itu Joe Biden menyebutkan bahwa "Muslim Amerika adalah komunitas pertama yang merasakan dampak dari Donald Trump."

Mantan Wakil Presiden AS tersebut bahkan menyampaikan, " Seandainya kami diajarkan lebih banyak tentang Islam di sekolah kami."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya