Bandara Nepal Akan Beroperasi Lagi, Puncak Himalaya Siap Dibuka untuk Pendaki

Nepal menutup bandara pada akhir Maret 2020 untuk memerangi penyebaran virus Corona COVID-19. Akan segera dibuka lagi dalam waktu dekat.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Jul 2020, 10:32 WIB
Pemandangan Gunung Himalaya, Gunung Kangtega (ketinggian 6782 meter) dari desa Khumjung di wilayah Everest, sekitar 140km timur laut Kathmandu (16/4). (AFP Photo/Prakash Mathema)

Liputan6.com, Nepal - Otoritas Nepal mengatakan akan melanjutkan penerbangan komersial internasional pada pertengahan Agustus, dalam upaya mendorong sektor pariwisata yang terkena dampak virus Corona COVID-19.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (22/7/2020), negara itu menutup bandara pada akhir Maret 2020 untuk memerangi penyebaran virus.

Sejauh ini, Corona COVID-19 telah menginfeksi 17.844 orang dan merenggut 40 nyawa di Nepal.

Penutupan itu terjadi tepat sebelum masuknya puncak musim liburan, yang seharusnya dimasuki oleh ratusan pendaki gunung dan trekker dari seluruh dunia.

Hal ini jelas merugikan industri pariwisata di negara tersebut, yang diprediksi bisa mencapai jutaan dolar.

Keputusan untuk memulai kembali penerbangan domestik dan internasional komersial dari 17 Agustus diambil dalam rapat kabinet pada hari Senin, Menteri Pariwisata dan Penerbangan Sipil Nepal Yogesh Bhattarai mengatakan.

"Kementerian Nepal sedang mengerjakan protokol keselamatan untuk manajemen bandara, operator penerbangan dan penumpang untuk tujuan itu," katanya kepada AFP.

Semua penumpang internasional yang datang dan berangkat harus memiliki sertifikat yang menyatakan bahwa mereka tidak membawa virus.

Simak video pilihan berikut:


Pengunjung Wajib Karantina

doc: Twitter.com/ghauravbhanu89

Bhattarai mengatakan para pelancong yang tiba juga harus tinggal dikarantina, tanpa menentukan durasinya.

Sekitar sepertiga dari 1,2 juta pengunjung ke Nepal tahun lalu tiba selama musim gugur, menurut angka pemerintah.

"Ini adalah berita positif dan kami telah menerima pertanyaan dari klien," kata Nabin Trital dari Asosiasi Lembaga Trekking Nepal kepada AFP.

"Kami sedang mendiskusikan protokol untuk memastikan keamanan mereka yang mengunjungi Nepal."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya