Dapat Bantuan Modal, Jokowi Minta Pedagang Tak Pakai untuk Beli HP dan Pulsa

Presiden Jokowi akan terus memantau efektivitas dari penyaluran bantuan modal kerja sebesar Rp2,4 juta kepada pedagang kecil dan mikro.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jul 2020, 19:00 WIB
Presiden Jokowi fokus 3T testing, tracing, dan treatment dengan prioritas khusus 8 provinsi yaitu Jatim, DKI Jakarta, Jabar, Sulsel, Jateng, Sumut, dan Papua, (serta Kalsel) saat memimpin rapat terbatas COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020). (Dok Kementerian Sekretariat Negara)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pedagang kecil dan mikro untuk memanfaatkan bantuan modal kerja guna menambah modal usaha atau ekspansi, serta tidak menggunakan bantuan untuk keinginan yang tidak diperlukan seperti telepon genggam (handphone) atau pulsa.

“Jangan sekali-kali tambahan modal kerja ini dipake untuk beli Hp (Handphone), atau beli pulsa, hati hati. Saya ikuti lho ini. Harus dipake betul-betul untuk tambahan modal kerja,” kata Presiden kepada para pedagang kecil dan mikro yang diundang ke Istana Merdeka, Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (21/7/2020).

Presiden mengatakan akan terus memantau efektivitas dari penyaluran bantuan modal kerja sebesar Rp2,4 juta kepada pedagang kecil dan mikro. Total, Presiden akan memberikan bantuan modal kerja kepada 12 juta pedagang kecil dan mikro di Tanah Air.

Dia meminta agar para pedagang asongan, pedagang kaki lima hingga pedagang skala produksi rumahan, bisa menggunakan bantuan modal kerja itu untuk menambah ragam dan ketersediaan barang-barang yang akan dijual. Presiden Jokowi mencontohkan pedagang bahan pokok seperti tahu dan tempe, bisa menambah barang jualan dengan telur.

"Kalau yang usahanya kelontong di rumah ya mestinya nantinya ada tambahan barang-barang tambahan yang ada di warung,” ujar mantan Wali Kota Solo itu.

Jokowi juga memotivasi pelaku usaha kecil dan mikro agar tidak patah semangat dalam menghadapi tekanan pandemi COVID-19.

“Ini bukan hanya di Indonesia, tapi di 215 negara di dunia. Alhamdulillah kita masih bisa berjualan meski omzetnya turun. Ini situasi yang kita hadapi. Saya minta tetap bekerja keras, minta berusaha keras agar omzetnya ini sedikit demi sedikit bisa dinaikan,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pendapatan Turun

UMKM di Banyuwangi.

Dia mengetahui sejumlah pelaku usaha kecil dan mikro merasakan penurunan pendapatan atau omzet secara drastis bahkan hingga 50 persen akibat pandemi COVID-19.

"Situasi saat ini bukan normal yang biasanya sehari-hari bisa Rp600 ribu hingga Rp800 ribu, tapi sekarang hanya Rp250 ribu atau lebih kecil dari itu. Semuanya merasakan. Ini tidak hanya terjadi di usaha kecil, tapi usaha menengah kena, usaha gede juga kena," ujar Mantan Wali Kota Solo itu.

Penyelamatan usaha kecil dan mikro memang menjadi salah satu fokus Presiden Jokowi di tengah pandemi COVID-19. Dalam rapat terbatas di Juni 2020 lalu, dia meminta jajarannya segera merealisasikan stimulus di bidang ekonomi agar dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh pelaku usaha kecil.

Pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp695,2 triliun untuk menangani pandemi virus Corona baru dan dampak yang menyertainya, sebagaimana yang tertuang dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).


Jokowi Beri Bantuan Modal Kerja Senilai Rp 2,4 Juta untuk Pelaku UMKM

UMKM di Banyuwangi.

Presiden Jokowi memberikan bantuan modal kerja (BMK) kepada 60 pelaku usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM). Adapun setiap pedagang masing-masing mendapat bantua senilai Rp 2,4 juta.

"Bantuan Modal Kerja ini memang isinya tidak banyak Rp2,4 juta, saya minta semua digunakan untuk tambahan modal kerja bapak ibu semua. Ini kita mulai dan akan diberikan ke jutaan pedagang kecil," kata Jokowi saat menyerahkan bantuan di halaman tengah Istana Merdeka, Senin (13/7/2020).

Dia menyadari bahwa pandemi virus corona (Covid-19) membuat pendapatan para pelaku UMKM menurun hingga 50 persen. Menurut Jokowi, kondisi ini juga dialami di hampir semua negara dan berdampak pada semua sektor usaha.

"Ada yang keuntungannya dari Rp200 ribu jadi Rp50 ribu, saya tahu, karena ini memang tidak terjadi di negara kita saja. Covid-19 terjadi di 215 negara, kena semua kesehatan kena, ekonomi juga kena," jelas dia.

"Yang kena tidak hanya (usaha) yang kecil, yang kecil, yang sedang, yang gede juga kena semua," sambung Jokowi.

Untuk itu, Jokowi berharap bantuan modal kerja tersebut dapat membantu perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi corona. Dia mengaku akan mengecek kondisi penerima bantuan secara berkala.

"Nanti kalau saya cek 3 bulan atau 4 bulan lagi, Insyaallah sudah berada pada kondisi normal lagi. Syukur lebih baik dari normal yang lalu. Saya tahu kondisi ini berat tapi kita ingin bapak ibu tetap kerja keras sesuai bidang masing-masing," tutur Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya