7 Perusahaan Bakal Relokasi ke Indonesia, Nilai Investasinya Tembus Rp 12,5 Triliun

Potensi nilai investasi dari tujuh perusahaan tersebut mencapai USD 850 juta atau setara dengan Rp 12,5 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jul 2020, 19:30 WIB
Seorang konsumen saat berada di loket Migas kantor BKPM, Jakarta, Senin (26/10/2015). Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan komitmen pemerintah demi memberikan pelayanan prima dan cepat kepada investor. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Pengembangan Promosi Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Alma Karma mengatakan  terdapat tujuh perusahaan yang memastikan untuk merelokasi investasinya ke Indonesia.

“Ada 7 perusahaan yang sudah pasti melakukan relokasi atau diversifikasi ke Indonesia," ungkap Alma dalam KTT Indef bertajuk Arsitektur Investasi dalam Mendukung Penciptaan Lapangan Kerja, dikutip dari Antara, Selasa (21/7/2020).

Alma menyampaikan, potensi nilai investasi dari tujuh perusahaan tersebut mencapai USD 850 juta atau setara dengan Rp 12,5 triliun (kurs 14.709 per dolar AS) dengan potensi penyerapan tenaga kerja mencapai 30 ribu orang.

Sementara itu, terdapat 17 perusahaan lainnya berminat untuk melakukan investasi di Indonesia dengan potensi nilai investasi sebesar 37 miliar dolar AS dan penyerapan tenaga kerja mencapai 112.000 orang.

Kemudian, terdapat 119 perusahaan yang masih tahap identifikasi dengan potensi nilai investasi sebanyak 41,3 miliar dolar AS dan mampu menyerap 162.000 tenaga kerja.

Dengan demikian, BKPM mengidentifikasi 143 perusahaan yang berminat merelokasi investasinya dari China ke Indonesia.

Adapun perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari berbagai perekonomian, di antaranya 57 perusahaan asal Amerika Serikat, 39 perusahaan asal Taiwan, 25 perusahaan asal Jepang, dan 1 perusahaan asal Hong Kong.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


7 Pabrik Investor Asing yang Relokasi ke Indonesia Siap Dibangun

Sejumlah konsumen menunggu di kantor BKPM, Jakarta, Senin (26/10/2015). Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan komitmen pemerintah demi memberikan pelayanan prima dan cepat kepada investor. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Juru Bicara Komite Penanaman Modal, Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM), Tina Talisa mengatakan sampai saat ini sudah ada 7 perusahaan atau investor asing yang merelokasikan pabriknya ke Indonesia. Mereka memilih kawasan industri Batang sebagai salah satu lokasinya.

"Minggu depan, 7 perusahaan akan relokasi, akan ada groundbreaking. Kita berusaha mengawal tak hanya sampai izin, tapi sampai konstruksi dan produksi," ujar dia saat video conference dengan tema "Potret Investasi di Indonesia" di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (17/7/2020).

Tina memastikan selama pandemi akibat virus corona ini tidak ada investor yang hengkang dari Indonesia. Mereka masih menetap dan tidak berniat untuk mencabut investasinya.

Sementara itu, para calon investor juga belum ada yang membatalkan rencana investasinya. Mereka saat ini hanya menunda waktu pelaksanaan realisasi investasi. "Belum ada yang membatalkan, hanya penundaan waktu," kata dia.

Selama pandemi ini kata Tina, BKPM mendapatkan tugas baru dari Presiden Joko Widodo untuk menarik investasi asing masuk ke Indonesia.

Terutama bagi para pengusaha yang hengkang dari China dan merelokasi pabriknya ke negara lain. "Presiden kan bilang kalau ada relokasi dari negara RRT (China) kita harus berani menangkap," kata dia.


Buka Lapangan Kerja

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia (tengah) saat berkunjung di PT IMIP, Rabu (15/7/2020). Dalam kunjungan itu Bahlil mendapat penjelasan seputar rencana pengembangan yang akan di kawasan industri PT IMIP. (Foto: Dedy Kurniawan).

Investasi dikatakan menjadi cara pemerintah bisa membuka lapangan pekerjaan baru dan bisa menyerap tenaga kerja yang ada di Indonesia. "Itu upaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan," tuturnya.

Sebab selama ini perekonomian Indonesia ditopang dari sektor konsumsi. Konsumsi masyarakat bisa tumbuh dengan baik jika mereka memiliki pekerjaan. Lapangan pekerjaan ini yang berusaha disediakan pemerintah lewat penarikan investasi.

Adapun realisasi investasi pada kuartal I-2020 mencapai Rp 210,7 triliun. Angka ini 23,8 persen dari target realisasi investasi tahun 2020 yaitu Rp 886 triliun. "Atau 23,8 persen dari target awal," kata dia.

Akibat pandemi Covid-19 ini, BKPM merevisi target investasi tahun 2020. Sampai bulan Juli 2020, target investasi BKPM turun menjadi Rp 817 triliun.

Namun, jika Gugus Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan pandemi usai, BKPM akan kembali merevisi target capaian realisasi investasi. "Kalau Gugus Tugas bilang selesai (pandemi Covid-19) maka kita bisa revisi lagi targetnya.

Reporter: Anisyah Alfaqir

Sumber: Merdeka.com 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya