Pandemi Covid-19, LinkedIn PHK 960 Karyawan di Seluruh Dunia

Perusahaan jejaring sosial profesional LinkedIn memutuskan untuk melakukan pemangkasan 960 karyawannya di seluruh dunia.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 22 Jul 2020, 11:11 WIB
Ilustrasi LinkedIn. Kredit: 3D Animation Production Company from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan jejaring sosial profesional LinkedIn memutuskan untuk melakukan pemangkasan 960 karyawannya di seluruh dunia.

PHK ini dilakukan sebagai bentuk adaptasi perusahaan terhadap pandemi Covid-19 yang melanda dunia.

Mengutip laman BBC, Rabu (22/7/2020), PHK ini berdampak pada sekitar 6 persen dari total karyawan LinkedIn di seluruh dunia, termasuk di Inggris.

Dalam pesannya kepada karyawan, CEO LinkedIn Ryan Roslansky mengatakan, PHK ini merupakan satu-satunya gelombang PHK yang direncanakan oleh LinkedIn.

Pengumuman ini dipublikasikan seiring dengan banyaknya sektor bisnis yang memangkas jumlah karyawan di seluruh dunia. Baik itu dari bisnis ritel hingga bisnis maskapai.

LinkedIn yang dimiliki oleh Microsoft ini punya kantor di lebih dari 30 kota di seluruh dunia. Jumlah karyawan LinkedIn sekitar 16 ribu orang.


Tidak Kebal Pandemi

LinkedIn menghadirkan LinkedIn Lite yang membuat akses anti lemot dan lebih hemat data (Sumber: LinkedIn)

LinkedIn merupakan sebuah jejaring sosial profesional yang bertujuan untuk membentuk jaringan dan mempertemukan antara perusahaan dengan pencari kerja.

Dalam pengumumannya, Roslansky menyebut, LinkedIn tak kebal terhadap dampak pandemi.

"Bisnis solusi talent kami terus terkena dampak Covid-19, karena semakin sedikit perusahaan, termasuk kami yang perlu merekrut dengan jumlah sama seperti tahun sebelumnya,"kata Roslansky.

Lebih lanjut, pemutusan hubungan kerja paling banyak terdampak pada mereka yang berada di divisi penjualan dan perekrutan global.

"Saya ingin memberitahu bahwa ini adalah satu-satunya PHK yang kami rencanakan," kata Roslansky.


Karyawan Segera Diberitahu

Ilustrasi./Copyright pexels.com/Linkedin Sales Navigator

Dalam beberapa bulan terakhir, banyak perusahaan di seluruh dunia telah memangkas jumlah karyawannya. Pasalnya perusahaan terus berjuang mengatasi dampak penurunan permintaan akibat pandemi Covid-19.

Roslansky menyebut, karyawan di Irlandia, Inggris, dan Austalia sudah mulai diberi tahu mengenai dampak potensial pada pekerjaan mereka.

Sementara, staf divisi lainnya akan mendapatkan informasi apakah mereka terdampak pandemi atau tidak dalam beberapa hari ke depan.

Ia menambahkan, ke depannya LinkedIn akan berinvestasi pada bisnis lainnya yang juga akan menciptakan lapangan kerja.

"Kami akan membicarakan mengenai lapangan kerja ini pada sejumlah karyawan yang sudah terdampak PHK untuk eksplorasi berbagai kesempatan yang mungkin bisa dilakukan," kata Roslansky. 

(Tin/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya