Liputan6.com, Jakarta - Dua Rukun Tetangga (RT) di kawasan RW 05 Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat menjadi klaster baru penyebaran COVID-19.
"Ada dua RT, di RT 01 dan RT 02 kawasan RW 05 Wijaya Kusuma. Mereka sementara ini karantina mandiri," ujar Camat Grogol Petamburan Didit Sumaryanta di Jakarta, Rabu (22/7/2020).
Advertisement
Ia mengatakan sebanyak 29 warganya terdeteksi positif COVID-19 dari hasil tes usap. Didit mengatakan mereka diduga terjangkit saat terjadi pertemuan antar tetangga.
Sebelumnya sebanyak 94 orang di wilayah itu menjalani tes swap corona massal pada Jumat (17/7). Belasan orang dibawa ke RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran. Sedangkan ada satu pasien yang dibawa ke rumah sakit, karena punya penyakit bawaan lainnya (komorbid).
"Kita bawa ke Wisma Atlet 19 orang, 14 orang hari ini. Semalam ada lima orang," ujar dia yang dikutip dari Antara.
Rencananya, dua RT di Wijaya Kusuma tersebut akan disterilisasi dengan penyemprotan disinfektan mulai Kamis 23 Juli 2020.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jakbar Tertinggi
Jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 414 orang pada Selasa (21/7/2020). Berdasarkan penambahan tersebut, jumlah kumulatif pasien di mencapai 17.153 kasus.
"Dari jumlah tersebut, 10.864 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 758 orang meninggal dunia," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati dalam keterangan pers.
Dia menjelaskan, penambahan sebanyak 441 kasus Covid-19 tersebut terdistribusi berdasarkan domisili pasien di sejumlah wilayah DKI Jakarta.
Untuk Jakarta Pusat sebanyak 50 kasus, Jakarta Utara sebanyak 45 kasus, Jakarta Barat sebanyak 73 kasus, Jakarta Selatan sebanyak 49 kasus, dan Jakarta Timur sebanyak 46 kasus.
"Dan yang masih dalam proses identifikasi domisili sebanyak 178 kasus," ucap dia.
Ani mengatakan, sumber pelaporan kasus baru Covid-19, tertinggi di RS sebanyak 261 kasus (59 persen), Puskesmas atau komunitas sebanyak 167 kasus (38 persen), Wisma Atlet sebanyak 11 kasus (2,5 persen), dan perkantoran sebanyak 2 kasus (0,5 persen).
"Jumlah 167 kasus yang dilaporkan Puskesmas tersebut adalah hasil Active Case Finding / ACF dan penelusuran kasus atau tracing," jelas Ani.
Advertisement