Liputan6.com, Jakarta Di masa pandemi Corona Covid-19, guna memutus tali rantai persebaran virus, anak-anak sekolah diwajibkan untuk belajar dari rumah untuk meminimalisir interaksi langsung dan kerumunan.
Baca Juga
Advertisement
Sistem belajar dari rumah yang selama ini digunakan yakni menggunakan aplikasi yang memungkinkan untuk tatap muka antara guru dan siswa via daring. Meski mungkin terkesan praktis, namun sebenarnya ada kesulitan baru yang dihadapi oleh para siswa, guru, dan wali murid.
Salah satunya yakni keterbatasan kuota internet karena siswa diharuskan untuk melakukan streaming aplikasi setiap harinya. Padahal banyak orang tua siswa yang sedang mengalami kesulitan ekonomi.
Berangkat dari keprihatinan tersebut, pemilik Warung Kopi Pitulikur Husin Ghozali, "Saya sebagai orang tua merasa prihatin kondusi sulit ini, tidak semua orang tua dan adik-adik pelajar mempunyai kuota internet. Makanya saya inisiatif membantu adik-adik yang ingin belajar memanfaatkan Internet di warkop," tuturnya saat dihubungi oleh Tim Liputan6.com.
Seperti apakah kisah selengkapnya? Berikut kisah selengkapnya oleh Liputan6.com, Rabu (22/7/2020).
Sediakan WiFi untuk sekolah online
Melalui postingan Instagram Warung Pitulikur, siswa-siswi yang berdomisili di sekitar warung ini bisa datang dan memanfaatkan fasilitas internet atau WiFi secara gratis asalkan digunakan untuk proses belajar.
Bahkan, warung yang terletak di Jalan Bagong Tambangan No. 32, Surabaya ini menyediakan teh hangat bagi mereka yang datang.
Dalam beberapa potret dokumentasinya, nampak para siswa yang datang menggunakan atasan seragam dan celana pendek duduk sembari membawa gadget masing-masing untuk belajar di warung milik Husin Ghozali ini.
"Niat awal cuman ingin membantu, tapi kalau nantinya berubah menjadi gerakan untuk membantu adek2 pelajar, saya sangat bersyukur sekali. Di masa sulit ini kita harus saling membantu," ungkap pria yang biasa di panggil Cak Conk ini.
Advertisement
Tetap menerapkan protokol kesehatan
Dalam menyediakan fasilitas untuk para siswa sekolah ini telah dimulai sejak Sabtu (18/7/2020). Tak perlu khawatir warkop akan menjadi kluster penularan Covid karena protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat.
Menurut Husin Ghozali, warung kopinya ini menerapkan gerakan 'Tri Wani' yakni, "Wani cuci tangan, wani makai (pakai) masker, wani jaga jarak," pungkasnya.
Respons Warganet
Kegiatan yang dilakukan oleh Cak Conk ini mengunggah respon positif warganet. Banyak yang mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh pria kelahiran Surabaya ini.
Salah satunya yakni pengguna Instagram @be_ted, "Berkah... Berkah... Dan berkah cak @warkoppitulikur . Semoga jadi ladang amal buat njenengan sekeluarga," tulisnya menanggapi postingan Warung Pitulikur di Instagram.
Kemudian ada pula warganet yang berkomentar bahwa tindakan yang dilakukan oleh Husin ini dapat meringankan beban orang tua murid. "Banyak ortu mengeluh beli paket data beribu-ribu untuk sekolah online, belom juga bayar spp , ini warkop emang the best dah bisa bantu ekonomi bagi org yg tdk mampu," tulis @asrf_rama.
Advertisement