Liputan6.com, Surabaya - Warung kopi (warkop) di Surabaya, Jawa Timur ini menjadi sorotan warganet lantaran menginspirasi untuk membantu siswa yang sulit belajar secara online atau dalam jaringan (daring). Warkop yang berada di Jalan Bagong Tambangan tersebut bernama Warkop Pitulikur.
Dalam akun instagram warkop tersebut yaitu @warkoppitulikur menulis unggahan "Bagi pelajar atau siswa siswi di sekitar warkop Pitulikur, yang kesulitan proses belajar dan mengajar virtual karena keterbatasan data internet. Bisa belajar di warkop pitulikur tanpa bingung pemakaian data dan free teh hangat syaratnya hanya untuk belajar dan tidak boleh main game apapun,"
Husin Gosali alias Cak Cong pemilik Warung Kopi (Warkop) Pitulikur Surabaya membenarkan dirinya merelakan tempat usahanya dijadikan sebagai tempat belajar oleh siswa yang kesulitan mengakses internet di rumah.
Baca Juga
Advertisement
"Ini baru pertama kalinya siswa SD dan SMP belajar di sini saat mengikuti pembelajaran melalui daring" ujar Cak Cong, Rabu (22/7/2020).
Cak Cong juga mengaku berlapang dada memfasilitasi siswa-siswa yang kesulitan mengakses internet, baik secara fasilitas teknis maupun secara ekonomi untuk belajar bersama di warkopnya di pagi hingga siang hari.
"Saya berharap anak-anak yang di sini diharapkan sudah makan dari rumah biar di sini mereka tidak jajan" ujar dia di Surabaya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tak Perlu Beli Paket Makan
Cak Cong mengatakan, khusus bagi anak-anak yang belajar daring di warkopnya tidak perlu membeli paket makan atau minum untuk mendapatkan fasilitas Wifi.
"Saya juga bilang ke anak-anak jika tidak punya HP buat ngerjakan tugas, saya usahakan. Kalau ada teman-teman mereka mau datang juga tidak apa," ucapnya.
Saat mengerjakan tugas sekolah, mereka disediakan tempat di teras warkop. Juga ada colokan untuk mengisi baterai HP.
Cak Cong juga akan memilih seorang ketua kelas di antara para siswa yang belajar di warkopnya. Ketua kelas Warkop ini akan mengkoordinir teman-temannya. Ia berharap, apa yang difasilitasi bisa memberi manfaat warga sekitar.
"Para siswa yang belajar di sini itu sebagian besar adalah warga sekitar," tutur dia.
Advertisement