Tak Diawasi saat Bermain, Bocah 9 Tahun Ini Tewas Terlilit Kain Gorden

Saat tengah bermain, gadis malang tersebut tidak diawasi oleh orang dewasa.

oleh Mardella Savitri Murtisari diperbarui 23 Jul 2020, 11:55 WIB
Khanitta Pakkhayakuland. (Sumber: thesun.co.uk)

Liputan6.com, Jakarta Setiap anak memiliki dunianya sendiri ketika sedang bermain. Di usia anak-anak sekolah dasar, terkadang mereka bermain peran sebagai hal yang disukainya, misalkan saja rumah-rumahan.

Hal demikian dilakukan oleh anak bernama Khanitta Pakkhayakuland dan tiga saudaranya. Dilansir dari thesun.co.uk pada Kamis (23/7/2020), gadis asal Thailand tersebut asyik bermain peran sebagai hantu dengan memanfaatkan tirai gorden.

Tanpa ada pengawasan orang dewasa, kemudian kejadian nahas menimpa bocah berusia 9 tahun ini. Ia ditemukan tewas di kediamannya sembari terlilit kain gorden.

Berikut kisah bocah 9 tahun meninggal secara tragis karena bermain yang dilansir dari thesun.co.uk oleh Liputan6.com, Kamis (23/7/2020).


Ditinggalkan bermain di rumah bersama saudara

Potret kakak dari Khanitta. (Sumber: thesun.co.uk)

Gadis malang tersebut ditemukan tergantung dengan leher terlilit kain gorden. Ketiga kakaknya yang berusia lebih tua, sudah mencoba untuk membopong tubuh Khanitta agar ia tidak tercekik, namun nahas nyawanya tetap tidak terselamatkan.

Saat itu, orang tua dari Khanitta baru saja pulang dari mengunjungi salah satu kerabatnya di Chachoengsao, Thailand ketika mereka menemukan kondisi Khanitta. Keduanya pun sempat memberikan putrinya tersebut bantuan napas buatan dan CPR sebelum akhirnya melarikannya ke rumah sakit terdekat.

Dilaporkan bahwa kini kakak Khanitta yang selama ini menjadi teman bermain dan terlibat dalam kejadian tersebut mengalami trauma. Ia pun harus menerima sejumlah terapi dari psikolog.


Keterangan dari nenek

Tirai gorden yang melilit leher Khanitta Pakkhayakuland. (Sumber: thesun.co.uk)

Berdasarkan keterangan dari sang nenek, Khanitta memang sudah sering bermain dengan kain gorden dan berpura-pura jadi hantu. Gadis 9 tahun itu pun sudah berulang kali diperingatkan untuk berhenti melakukannya karena bisa sangat berbahaya.

"Kini kami akan lebih memperketat pengasawan terhadap anak-anak kami ketika bermain. Saya rasa saya tidak bisa jika kehilangan lebih banyak lagi," ujar Supanee, ibu Khanitta.

Dalam kasus kematian Khanitta Pakkhayakuland, polisi setempat yang sudah menyelidiki hasil post mortemnya tidak menemukan hal yang mencurigakan. Akhirnya kasus ditutup dan dinyatakan sebagai kecelakaan tunggal akibat kelalaian saat sedang bermain.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya