Liputan6.com, Liverpool - Liverpool akhirnya resmi ditahbiskan sebagai juara Liga Inggris musim ini. Ini sekaligus mengakhiri penantian panjang selama 30 tahun The Reds untuk kembali menjadi kampiun di negara sendiri.
Prosesi penyerahan trofi berlangsung di Stadion Anfield, Rabu atau Kamis dini hari WIB (23/7/2020). Pesta semakin lengkap setelah tuan rumah berhasil mengalahkan tamunya Chelsea dengan skor 5-3.
Advertisement
Perayaan berlangsung meriah meski stadion tidak dipenuhi penonton. Penyerahan medali dan trofi tetap dilakukan di bawah prtokol kesehatan yang ketat menyusul pandemi virus Corona Covid-19.
Liverpool hanya diperkenankan menghadirkan 300 orang. Permintaan mereka agar keluarga para pemain dan staf bisa hadir dalam perayaan tersebut juga ditolak oleh pejabat kota berwenang.
Sejak awal Liverpool dan pihak kepolisian juga telah mewanti-wanti agar para suporter tidak datang ke Anfield. Ini demi mencegah munculnya klaster baru penyebaran virus corona penyebab Covid-19. Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp bahkan secara khusus meminta Liverpudlian tetap berada di rumah.
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Berdatangan Sebelum Kick Off
Namun imbauan ini ternyata tidak mempan juga. Ancaman yang dikeluarkan kepolisian Merseyside untuk menindak tegas para penonton yang berkerumun di Anfield juga tidak diindahkan. Nyatanya, saat perayaan, ratusan suporter Liverpool tetap nekat menggelar perayaan di luar stadion.
Seperti dilansir dari Independent.co.uk, suporter mulai berdatangan ke stadion sebelum kick off digelar. Mereka kemudian berkumpul di beberapa titik. Kerumunan terbesar berada di Walton Break Road di mana massa semakin banyak saat memasuki pukul 22.00 malam waktu setempat.
Sebagian besar datang membawa bendera Liverpool dan mengibar-ngibarkannya. Beberapa suporter juga membakar suar dan kembang api untuk menyemarakkan pesta kemenangan tersebut.
Advertisement
Polisi Kewalahan
Kepolisian sebenarnya telah diturunkan dalam jumlah besar guna memastikan area Anfield sepi dari kerumunan. Mobil-mobil polisi berjejer di tepi jalan dan petugas berbaris membentuk barikade.
Meski demikian, tetap saja mereka sulit membubarkan kerumunan. Sebagian suar dan kembang api empat disita dari tangan suporter, tapi polisi bisa tidak menghentikan mereka berkerumun.
Semakin malam, jumlah massa semakin besar. Sebagian tampak menggunakan makser dan sebagian lagi tidak. Beberapa keluarga hadir dengan anak-anak kecil. Sedangkan sejumlah suporter lainnya hadir tanpa pelindung diri sembari menenteng kaleng bir. Jumlahnya pun terus bertambah.
“Kami menyadari dampak signifikan dari perilaku anti-sosial terhadap individu dan komunitas, dan kami akan menargetkan orang-orang yang kami curigai terlibat dalam perilaku semacam ini di daerah tersebut," kata Superintenden Dave Charnock menanggapi situasi tak terkendali itu.
“Kepada sebagian besar anggota masyarakat yang taat hukum dan penggemar Liverpool, saya hanya ingin mengingatkan mereka bahwa peringatan ini bukan hanya tentang mengganggu bisnis sehari-hari yang sah orang-orang," katanya menambahkan.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada sebagian besar dari Anda yang mematuhi batasan yang ada saat ini untuk melindungi komunitas yang lebih luas serta mereka yang terus mengawasi perilaku mencurigakan dan melaporkannya kepada kami," beber Charnock.
Diminta Pulang ke Rumah
Setelah laga usai, polisi bersama manajemen klub bersama-sama meminta para penggemar Liverpool untuk pulang. Mereka diminta merayakan malam kemenangan The Reds di rumah masing-masing.
Advertisement
Klasemen Liga Inggris