Cek Fakta: Tidak Benar Virus Corona Flu Biasa dan Jaringan 5G Bisa Rusak Kekebalan Tubuh

Virus corona bukan flu biasa karan sudah ratusan ribu orang di dunia meninggal dunia karena wabah ini.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 23 Jul 2020, 13:00 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah gambar di media sosial Twitter dan Facebook sedang menjadi bahan perbincangan warganet. Pasalnya, ini terkait dengan virus corona yang tengah jadi pandemi dunia.

Gambar tersebut menjelaskan kalau virus corona merupakan flu biasa.

Selain menyebut virus corona sebagai virus biasa, gambar itu juga mengatakan kalau penggunaan masker dan efek jaringan 5G menjadi faktor yang melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia di masa pandemi covid-19.

Berikut narasi gambar yang ramai di Facebook:

 

Hoaks Virus Corona (Facebook)

Sementara pengguna Twitter dengan akun @nlight77, mengambil kesimpulan kalau keterangan dalam gambar tersebut benar adanya. Berikut narasinya.

"Dan sekarang semuanya sudah setuju dengan Operation Lockstep milik Rockefeller Foundation."

Benarkan virus corona hanya flu biasa dan penggunaan masker serta efek jaringan 5G menjadi penyebab utama kekebalan tubuh berkurang? Simak di halaman selanjutnya.

 


Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba mencari kebenaran tentang virus corona hanya flu biasa dan penggunaan masker serta efek jaringan 5G menjadi penyebab utama kekebalan tubuh berkurang. Melalui situs pencarian Google, tim menemukan dua artikel yang menyatakan kalau kabar tersebut tidak benar.

Pertama, Kominfo Republik Indonesia sudah membantah kabar tersebut. Kominfo menyebut sebagian teori dalam gambar yang sedang hangat dibicarakan netizen itu tidak sepenuhnya benar.

"Kebanyakan orang dengan Covid-19 mengalami gejala ringan hingga sedang, bahkan untuk beberapa gejala parah dan dapat menyebabkan kematian. Sementara uraian yang menyebut penggunaan masker dan jaringan 5G melemahkan sistem kekebalan tubuh adalah keliru."

"Tidak ditemukan bukti ahli bahwa memakai masker wajah melemahkan sistem kekebalan tubuh. WHO juga menegaskan bahwa tidak ada penelitian yang menghubungkan paparan teknologi nirkabel dengan efek kesehatan," begitu bunyi penjelasan dari kominfo.

Tim Cek Fakta Liputan6.com juga mendapatkan artikel lain, yakni dari Reuters dengan judul: 'Fact check: COVID-19 symptoms are not always ‘mild’; mask use and 5G will not weaken the immune system'. Artikel itu dimuat pada 17 Juli 2020.

Dalam artikelnya, Reuters menyebut kalau jaringan 5G tidak mungkin merusak kekebalan tubuh. "Fase pertama yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah adalah kekurangan makanan dan kurangnya kontak dengan sinar matahari."

Mereka juga tidak menemukan bukti dari para akhi yang menyebut penggunaan masker bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Para ahli malah menyebut makanan dan sinar matahari sangat penting untuk mendapatkan kesehatan, termasuk fungsi kekebalan tubuh.

Tim Cek Fakta Liputan6.com juga mengambil data dari Organisasi Kesehatan Dunia tentang virus corona bukan flu biasa. Dari data WHO hingga Kamis (23/7/2020), sudah ada 15,1 juta kasus virus corona di seluruh dunia, lebih dari 620 ribu orang sudah meninggal dunia.

Sementara di Indonesia, kasus virus corona sudah tembus angka 91.751. Per harinya, kasus covid-19 di Indonesia bisa bertambah lebih dari 1.000 orang. Tercatat sudah 4.459 orang Indonesia meninggal dunia karena wabah ini.

 


Kesimpulan

Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tim Cek Fakta Liputan6.com dapat menyimpulkan kalau virus corona bukanlah flu biasa. Selain itu, penggunaan masker dan jaringan 5G dapat melemahkan kekebalan tubuh merupakan fakta yang salah.


Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya