Akses Internet Terbatas, Sekolah Pedalaman di Tulungagung Terapkan Pembelajaran Luring

Ratusan sekolah mulai jenjang SD-MI, SMP-MTs dan sebagian SMA di terutama di daerah pedalaman dan pegunungan memberlakukan pembelajaran luring seiring keterbatasan akses internet.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jul 2020, 13:10 WIB
Ilustrasi anak-anak pelajar SD yang tengah masa pengenalan sekolah di Garut (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Pendidikan Tulungagung merekomendasikan metode luar jaringan (luring) atau offine kepada sekolah untuk area atau daerah dengan akses internet minim/rendah, tetapi dengan syarat tetap mematuhi protokol kesehatan.

Ratusan sekolah mulai jenjang SD-MI, SMP-MTs dan sebagian SMA di terutama di daerah pedalaman dan pegunungan memberlakukan pembelajaran luring seiring keterbatasan akses internet.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Haryo Dewanto menuturkan, pembelajaran luring menjadi pilihan yang bisa diambil masing-masing kepala sekolah selaku manajer atau pimpinan.

"Banyak sekali sekolah dasar di Tulungagung yang terpaksa harus memberlakukan pembelajaran luring ini, terutama untuk kelompok SD ya," kata Yoyok, sapaan akrab Haryo Dewanto, seperti dikutip dari Antara,ditulis Kamis, (23/7/2020).

Hanya sekolah di kota dan wilayah dataran dengan sinyal atau akses internet baik yang efektif memberlakukan pembelajaran daring atau online.

Sementara di wilayah pegunungan, selain keterbatasan sarana, minimnya akses dan juga faktor sumber daya manusia menjadikan metode pembelajaran secara daring tidak berjalan mulus.

Solusinya, lanjut dia, dengan pembelajaran luar ruang atau luar jaringan (luring) menjadi opsi yang tidak terelakkan agar siswa bisa tetap mendapat materi pendidikan di awal tahun ajaran baru ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Patuh Protokol Kesehatan

Yoyok menuturkan, Dinas Pendidikan Tulungagung telah merekomendasikan metode luring ini untuk area atau daerah dengan akses internet minim/rendah, tetapi dengan syarat tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Metode luring ini guru mendatangi sekelompok murid untuk diberikan materi pelajaran sekolah. Namun, model ini jumlah siswa tetap harus dibatasi, maksimal lima orang yang diperbolehkan," ujar dia.

Di Tulungagung, jumlah SD-MI total ada 661 unit sekolah. Haryo Dewanto mengatakan dari jumlah sekolah dan MI yang ada di Tulungagung itu, lebih dari 50 persen yang berada di daerah pegunungan/pedalaman dengan akses internet rendah, bahkan sebagian tidak ada.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya