Liputan6.com, Jakarta - Di tengah pandemi Covid-19, Mandiri Sekuritas masih mencatat pertumbuhan ritel yang tinggi. Selama semester I 2020, Mandiri Sekuritas mencatat ada 145 ribu nasabah ritel dengan transaksi rata-ratanya mencapai Rp 396 miliar.
“Kita saat ini punya 145 ribu ritel klien. Kita punya averages transaksi hampir Rp 400 miliar. Kita punya ritel ini 30 persen komposisi bisnisnya. Kita juga ditopang MKBD hampir Rp 400 miliar (Rp 398 miliar) in average,” beber Direktur Operations Mandiri Sekuritas, Heru Handayanto dalam konferensi pers, Kamis (23/7/2020).
Advertisement
Heru juga menyebutkan total Rekening Dana Nasabah (RDN) Mandiri Sekuritas masih sangat sehat, yakni Rp 2,4 triliun.
“Jadi kalau kita lihat market boleh turun, tapi nasabah kita itu tetap bertransaksi. Artinya tidak lari dari market, mereka hanya wait and see,” kata Heru.
Adapun besaran RDN Mandiri Sekuritas tersebut, kata Heru, nantinya dapat digunakan oleh nasabah ritel untuk melakukan transaksi ketika momentumnya bagus.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Modal Kerja
Sementara untuk Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) dijaga pada sebesaran Rp Rp 398 miliar sebagai strategi management capital.
“Kita punya MKBD tadi Rp 400 miliar, sebenarnya ini juga sengaja kita tidak buat besar. Karena kita punya strategi untuk management capital. Jadi MKBD kita buat seoptimal mungkin. Jadi tidak terlalu besar. Kita nggak perlu MKBD sampai Rp 800 miliar, menurut kita ini MKBD yang optimal,” jelas dia.
“Tapi behind this kita juga masih punya standby sub loan dari Bank Mandiri Rp 188 miliar. Jadi anytime kita perlu MKBD besar, Bank Mandiri akan support kita. Jadi secara substansi sebenarnya MKBD kita Rp 400+ Rp 200 miliar, kira-kira itulah MKBD kita,” sambung Heru memungksi.
Advertisement