Liputan6.com, Jakarta - Di zaman era globalisasi, ada banyak ledakan informasi yang bisa didapat. Dari ribuan informasi yang beredar setiap harinya, ada banyak kabar palsu alias hoaks, termasuk iklan lowongan pekerjaan yang selalu menjadi sasaran selama pandemi virus corona.
Dilansir dari Antara, yang mencatat ada belasan hoaks terkait iklan lowongan pekerjaan dalam dua pekan terakhir ini. Perusahaan-perusahaan besar yang dicatut dalam iklan itu antara lain Waskita Karya, Angkasa Pura II, perusahaan logistik JNE, serta PLN.
Advertisement
Dengan menyebar hoaks lowongan pekerjaan, para pelaku kejahatan memanfaatkan data-data pelamar untuk dijual di forum jual-beli data atau menipu korban untuk memberikan sejumlah uang.
Berikut cara mengenali dan menjauhi hoaks iklan lowongan pekerjaan agar data-data pribadi Anda terlindungi:
1. Kunjungi situs atau akun resmi media sosial perusahaan terkait
Pastikan Anda menelusuri situs resmi terkait perusahaan yang sedang membuka lowongan di mesin pencari. Jangan mudah percaya dengan tautan yang disertakan dalam iklan. Bisa jadi Anda dibawa ke sebuah situs yang sengaja dibuat untuk mengelabui.
Perusahaan-perusahan besar pasti memiliki situs resmi. Dalam situs itu biasanya terdapat alamat perusahaan, nomor telepon yang bisa dihubungi, alamat surat elektronik, serta nama para pengurus atau penanggung jawab perusahaan.
Mereka juga punya akun resmi media sosial. Platform media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram dan lainnya menyediakan tanda khusus yang menunjukkan akun resmi sebuah perusahaan atau organisasi. Pastikan akun perusahaan yang membuka lowongan perkerjaan itu merupakan akun yang terverifikasi.
2. Pastikan penyebutan posisi pekerjaan yang ditawarkan dan waspadai pencantuman nama-nama pelamar
Hoaks iklan pekerjaan seringkali muncul tanpa menyebutkan posisi pekerjaan yang lowong secara spesifik.
Seringkali nama-nama pelamar diunggah atau dilampirkan dalam email balasan untuk meyakinkan pelamar bahwa dirinya termasuk yang terpilih untuk melakukan tes wawancara.
Berhati-hati
3. Berhati-hati untuk memberikan data diri yang sensitif
Data-data penting yang dapat dijual dalam forum jual-beli data antara lain nomor induk kependudukan (NIK), nomor kartu keluarga, nomor rekening, nama gadis ibu kandung, serta nomor kartu kredit, termasuk tiga angka di belakang kartu kredit. Waspadai iklan lowongan kerja yang mensyaratkan Anda untuk mencantumkan data-data ini.
Untuk menghindari penyalahgunaan data kontak pribadi, Anda bisa menggunakan nomor ponsel dan alamat email khusus yang berbeda dengan yang biasa Anda pakai.
4. Pastikan balasan dari saluran resmi perusahaan
Perusahaan yang memiliki kredibilitas tentu akan memberikan balasan atas surat lamaran Anda melalui saluran-saluran resmi, seperti menghubungi lewat telepon, mengirim pesan singkat melalui nomor resmi, membalas lamaran dengan alamat email seperti tercantum dalam situs perusahaan, atau memberikan informasi melalui akun resmi media sosial mereka.
5. Hindari membayar atau mentransfer uang ke pihak mana pun
Perusahaan besar dengan reputasi tinggi tidak akan meminta uang saat melakukan proses rekrutmen. Jangan mengirimkan uang sekecil apa pun dan untuk kepentingan apa pun kepada pihak yang akan merekrut Anda. (Ant)
Advertisement
Tentang Cek Fakta
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.