Liputan6.com, Jakarta Top 3 News hari ini, kasus buronan perkara korupsi BLBI terkait pengalihan hak tagih Bank Bali, Djoko Tjandra terus menyita perhatian publik.
Terlebih saat diketahui ada tiga orang jenderal yang diduga ikut terlibat dalam pelarian Djoko Tjandra. Belakangan sanski tegas pun telah dijatuhkan Kapolri Jenderal Idham Azis dengan mencopot jabatan ketiganya.
Advertisement
Mereka adalah Brigadir Jenderal Prasetijo Utomo, Inspektur Jenderal Napoleon Bonaparte, dan Brigadir Jenderal Nugroho Slamet Widodo. Lantas, apa peran masing-masing hingga membuat buronan kelas kakap Djoko Tjandra bisa melenggang bebas keluar masuk Indonesia?
Berita meninggalnya editor Metro TV, Yodi Prabowo juga tak kalah menuai sorotan pembaca Liputan6.com News. Dari hasil penyelidikan, polisi telah mengungkap siapa pemilik sidik jari yang ada di sebilah pisau dekat jasad korban saat ditemukan.
Menurut polisi, sidik jari dan DNA yang ada di senjata tajam tersebut adalah milik almarhum Yodi. Apakah ini artinya korban melakukan bunuh diri?
Sementara itu, warga sempat digegerkan dengan terbongkarnya dua makam di TPU Desa Karang Bahagia, Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat sore, 17 Juli 2020.
Tak hanya dibongkar, dua jenazah di dalam liang lahat pun hilang. Adanya dugaaan pencurian untuk digunakan dalam pesugihan pun kini mencuat kepermukaan.
Makam pertama milik seorang nenek yang telah meninggal 2 tahun lalu, sedang makam kedua adalah jenazah yang baru dikubur 3 bulan
Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Kamis, 23 Juli 2020
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Ini Peran 3 Jenderal Polisi di Balik Lolosnya Djoko Tjandra
Ketiga perwira tinggi kepolisian yang telah dicopot Kapolri Jenderal Idham Azis adalah Brigadir Jenderal Prasetijo Utomo, Inspektur Jenderal Napoleon Bonaparte, dan Brigadir Jenderal Nugroho Slamet Widodo.
Pencopotan itu lantaran ketiganya diduga terlibat dalam kasus buron Djoko Tjandra, sehingga dapat lenggang kangkung di Indonesia sampai akhirnya kembali menghilang.
Ketiganya diduga memiliki peran masing-masing dalam menyelamatkan buronan 11 tahun Kejaksaan Agung (Kejagung) tersebut.
Pertama, ada nama Brigjen Prasetijo Utomo yang sebelumnya dicopot dari jabatan Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan (Korwas) PPNS Bareskrim Polri pada 15 Juli 2020 lalu.
Jenderal bintang satu itu didepak dari jabatannya setelah menerbitkan surat jalan untuk Djoko Tjandra bernomor SJ/82/VI/2020/Rokowas pada 18 Juni 2020.
Advertisement
2. Misteri Sidik Jari Yodi Prabowo di Pisau yang Ditemukan di TKP
Fakta baru kembali terungkap. Sidik jari dan DNA yang terdapat pada pisau yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jenazah Yodi Prabowo adalah sidik jari dan DNA editor Metro TV itu.
"Sidik jari yang ditemukan adalah sidik jari korban dan juga DNA korban sendiri," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Selasa (21/7/2020).
Meski demikian, Yusri mengatakan, penyidik Kepolisian dan tim forensik masih terus melakukan pemeriksaan terhadap seluruh alat bukti yang ada untuk secepatnya menguak kasus ini.
"Ini masih hasil sementara. Kita masih mendalami, oleh tim labfor masih terus melakukan pendalaman. Mudah-mudahan secepatnya akan kita sampaikan," ujarnya.
Selain itu Yusri mengatakan, pihaknya telah menyortir keterangan dari 34 saksi. Dari hasil singkronisasi dengan temuan di lapangan, ada saksi yang mungkin akan diperiksa kembali.
3. Diduga untuk Pesugihan, Ini Kabar Terbaru Jenazah yang Hilang di Makam Bekasi
Kasus pembongkaran makam serta dugaan pencurian jenazah di TPU Desa Karang Bahagia, Bekasi, Jawa Barat hingga kini masih menyisakan misteri.
Belakangan mencuat ke permukaan bahwa kejadian ini dikaitkan dengan ritual pesugihan yang sering digunakan orang untuk tujuan tertentu.
Dalam kurun waktu seminggu, ada dua makam yang dibongkar pelaku. Makam pertama milik seorang nenek yang telah meninggal 2 tahun lalu, sedang makam kedua adalah jenazah yang baru dikubur 3 bulan.
Peristiwa tersebut diketahui pertama kali oleh seorang kerabat korban yang hendak ziarah. Makam sang nenek didapati sudah dalam kondisi terbongkar.
Advertisement