Indonesia Bisa Manfaatkan Teknologi Negara Maju untuk Lakukan Lompatan Inovasi

Sebagai salah satu upaya untuk memajukan teknologi industri di tanah air, Indonesia bisa memanfaatkan alih teknologi dari negara-negara maju.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jul 2020, 23:06 WIB
Forum Liputan6

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu upaya untuk memajukan teknologi industri di tanah air, Indonesia bisa memanfaatkan alih teknologi dari negara-negara maju. Hal tersebut bisa dilakukan di dalam kawasan industri.

Chairman PT. Jababeka Tbk Setyono Djuandi Darmono mengatakan, di dalam kawasan ekonomi khusus, kawasan industri di Cikarang, Jababeka, ada lebih dari 30 negara yang berinvestasi di perusahaan multinasional.

"Mereka membawa teknologi-teknologi dari negara maju yang akan lebih cepat untuk dioperasikan, kita contoh, dan modifikasi," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (23/7/2020).

Sementara itu, Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Indonesia Hammam Riza menyatakan, inovasi menjadi kunci bagi Indonesia untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah.

“Untuk keluar dari middle income trap ini, Indonesia harus menggerakkan ekonominya dari eficency driven menjadi innovation driven. Itulah yang sering kita dengar ekonomi berbasis inovasi,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro mengatakan momentum pandemi COVID-19 harus dijadikan sebagai lompatan untuk riset dan inovasi Indonesia naik kelas.

"Jadikan momentum Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 sebagai upaya untuk membuat riset dan inovasi Indonesia naik kelas," kata Menristek/Kepala BRIN Bambang dalam acara virtual di Jakarta, Jumat (10/7/2020).

Saat ini banyak dibutuhkan inovasi dan teknologi yang mendukung percepatan penanganan COVID-19 dan kesiapan masyarakat dalam menjalani masa adaptasi kebiasaan baru.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jawab Kebutuhan Dalam Negeri

Menristek Bambang P. S. Brodjonegoro menyampaikan, kementeriannya tengah melakukan uji klinis terhadap jahe merah, jambu biji, dan minyak kelapa murni untuk COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (3/5/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Menristek Bambang menuturkan dengan momentum COVID-19 maka riset dan inovasi akan mendapat perhatian lebih dari masyarakat karena mampu menjawab kebutuhan dalam negeri.

Jika sebelum pandemi COVID-19, riset dan inovasi bangsa masih kurang dilirik, maka saat inilah menjadi peluang besar di mana pemerintah, peneliti, industri dan seluruh pemangku kepentingan semakin berkolaborasi untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi untuk mengatasi masalah pandemi.

Oleh karena itu, para peneliti dan akademisi harus menghasilkan riset dan inovasi yang benar-benar dibutuhkan masyarakat dan menjadi kebanggaan bangsa dan negara Indonesia.

"Ketika putera-puteri terbaik kita menghasilkan sesuatu yang bisa dipakai masyarakat di situlah masyarakat sadar betapa pentingnya kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan," ujar Menristek Bambang yang dikutip dari Antara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya