5 Tips Jaga Kesehatan agar Sukses Beradaptasi di Era Kebiasaan Baru

Menurut Susan, beberapa orang cenderung memilih makanan siap saji atau instan untuk bisa disimpan lebih lama, seperti mie instan, nugget ayam, kue, makanan ringan yang belakangan melonjak penjualannya.

“Hasilnya, perilaku stres yang memicu pola makan tidak teratur sehingga menyebabkan kenaikan berat badan. Namun sebagian orang juga sadar akan pentingnya mengkonsumsi buah dan sayuran dalam menghadapi masa adaptasi kebiasaan baru ini,” ujarnya dalam keterangan pers.

Protein sangat penting untuk tubuh dalam mendukung kesehatan tulang, otot, jaringan ikat dan rambut. Selain itu, tubuh juga membutuhkan protein untuk memproduksi protein khusus seperti antibodi, enzim, hormon, jaringan tubuh, dan banyak lagi.

“Makanan yang sesuai dengan selera Anda tidak selalu menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kebutuhan nutrisi harian sangat tergantung dengan pilihan makanan yang Anda pilih dalam konsumsi sehari-hari.”

Flavonoid adalah kelompok senyawa bioaktif yang banyak ditemukan pada bahan makanan yang berasal dari tumbuhan, tetapi khususnya dalam teh, cokelat, apel, buah beri, dan anggur.

Flavanol merupakan antioksidan aktif dan memiliki manfaat lain termasuk mendukung kesehatan jantung dan fungsi kognitif tubuh.

Saat ini, semakin banyak perusahaan, sedang melakukan penelitian baru untuk menggabungkan flavanol dari kakao dan teh ke dalam makanan dan minuman sebagai suplemen tubuh.

Banyak fasilitas olahraga dan taman ditutup atau tetap dibuka namun dengan akses terbatas. Dalam hal ini, orang-orang perlu menemukan cara kreatif untuk tetap berolahraga yang efektif dan menyenangkan.

Contohnya, mengikuti kelas Yoga secara daring atau melakukan aktivitas naik turun tangga, lompat tali, dan aerobik bersama keluarga di rumah untuk melepaskan kalori.

“Anda dapat melakukan olahraga sederhana cukup di rumah secara rutin untuk dapat meregangkan dan memperkuat tubuh.”

Kegiatan sehari-hari sangat rentan memicu stres. Mulai dari masalah keluarga hingga masalah pekerjaan. Ditambah efek pandemi dan ketidakpastian ekonomi menyebabkan stres yang luar biasa.

“Menjaga tingkat stres sama halnya dengan menjaga tubuh dan jiwa Anda. Memberikan waktu untuk tubuh Anda agar dapat beristirahat seperti melatih pernapasan dengan mengikuti kelas yoga daring, berjalan-jalan, dan mengobrol dengan keluarga atau teman-teman Anda.”

“Pandemi ini telah menyebabkan risiko stres yang Anda rasakan meningkat dan Anda harus menemukan cara untuk mengelola kecemasan yang dapat membantu menjaga kesehatan Anda dan keluarga,” pungkasnya.