Liputan6.com, Jakarta Bulqia, siswi penyandang disabilitas rungu di Mataram, menerima penghargaan Anugerah KPAI Tahun 2020 dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) atas keterlibatannya dalam Kampanye Pencegahan COVID-19.
Penghargaan ini diberikan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2020 yang diperingati setiap tanggal 23 Juli.
Advertisement
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dewi Mardiana Ariany mengatakan, penghargaan ini diberikan kepada murid yang memiliki kepedulian dan aktif mensosialisaikan pencegahan COVID-19, seperti Bulqia.
“Pandemi COVID-19 juga merupakan bencana nasional, sehingga membutuhkan keterlibatan semua pihak untuk mencegah penyebaran yang semakin luas. Salah satu kelompok masyarakat yang dapat berperan dalam pencegahan ini adalah kelompok anak, kaum muda, dan murid. Bulqia, adalah satu contoh murid yang punya inisiatif baik dalam melakukan pencegahan COVID-19 kepada rekan-rekan sebayanya.” ujar Dewi dalam keterangan pers.
Sebelum pandemi COVID-19 merebak di Indonesia, penyandang disabilitas dihadapkan dengan berbagai hambatan untuk akses informasi serta fasilitas kebersihan dan sanitasi. Pandemi COVID-19 semakin memperburuk hambatan dan stigma yang selama ini mereka hadapi.
Keterlibatan penyandang disabilitas diperlukan untuk memastikan semua kebutuhan terakomodir dan untuk mematahkan stigma negatif tentang mereka.
Bulqia adalah penyandang disabilitas rungu yang sangat aktif melakukan kampanye pencegahan COVID-19 secara daring kepada rekan-rekan sebayanya. Terlepas dari keterbatasan yang dimiliki, tidak menjadi penghalang bagi Bulqia untuk melakukan kampanye pencegahan COVID-19 kepada masyarakat.
“Plan Indonesia telah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), termasuk Pemerintah Kota Mataram, untuk melakukan kampanye pencegahan COVID-19 kepada masyarakat. Salah satunya adalah melalui pelatihan kepada tokoh masyarakat dan kaum muda pendidik sebaya.” ujar Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia).
Simak Video Berikut Ini:
Kampanye Ramah Anak
Kampanye Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan COVID-19 terhadap anak dilakukan dengan pendekatan yang ramah anak seperti menggunakan media komik dan permainan ular tangga melalui kunjungan ke rumah oleh guru dan tim STBM serta melalui daring oleh anak dalam bentuk tulisan, lagu, serta video.
Plan Indonesia melalui proyek Woman and Disability Inclusive and Nutrition Sensitive (WINNER) telah melakukan kampanye STBM selama pandemi COVID-19 dengan pendekatan yang ramah anak. Selain itu, sebanyak lebih dari 170 murid di Provinsi NTB dan NTT dilatih sebagai pendidik sebaya untuk mampu berkampanye gaya hidup bersih dan sehat di sekolah masing-masing.
“Seperti Bulqia, terdapat 56 pendidik sebaya di provinsi NTB yang aktif berkampanye tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Pada masa pandemi COVID-19, para pendidik sebaya semakin gencar mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan, terutama dengan cuci tangan pakai sabun,” tambah Dini.
Ia menambahkan bahwa Plan Indonesia selalu mendorong partisipasi anak dan kaum muda dalam setiap program karena anak dan kaum muda, terutama yang termarjinalkan, memiliki hak bersuara termasuk tentang pendidikan, kesehatan dan sektor pembangunan lainnya.
Dalam rangka penanggulangan COVID-19 di NTB, Plan Indonesia telah melakukan berbagai kegiatan di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara, dan Kabupaten Lombok Tengah. Beberapa di antaranya berupa pemberian paket alat kebersihan kepada masyarakat, alat pelindung diri untuk anak dan keluarganya, serta untuk para medis.
Advertisement