Pembelian Jet Tempur Bekas Jadi Polemik, Kemhan: Prabowo Hanya Ingin TNI Kuat

Djoko memgatakan pengadaan Alutsista memiliki proses yang panjang. Karenanya, belum tentu setiap rencana pembelian akan direalisasikan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Jul 2020, 09:58 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama dengan Menhan Prabowo Subianto di Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2020). (foto: Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta Kabar Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ingin membeli 15 unit jet tempur Eurofighter Typhoon bekas milik Austria  menuai polemik. Meski demikian pihak Kemenhan tidak memberi kepastian masalah itu. 

Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Djoko Purwanto tak membenarkan atau menyalahkan soal kabar pembelian jet tempur bekas itu. 

"Kalau ditanya ada enggak rencana pembelian, semua masuk rencana,” kata Djoko, Kamis (23/7/2020). 

Dia menuturkan, untuk Alutsista semuanya itu memiliki proses yang panjang. Karenanya, belum tentu setiap rencana pembelian akan direalisasikan. Menurutnya, Prabowo hanya ingin TNI ini kuat. 

"Intinya kan Kemenhan, menteri ingin TNI kuat," ungkap Djoko. 

Menurut dia, Kemenhan tengah memperjuangkan agar keinginan memperkuat pertahanan Indonesia bisa terwujud. 

"Kemenhan saat ini sedang memperjuangkan, mewujudkan, agar pertahanan Republik Indonesia menjadi kuat. Dari segalanya, dari alutsistanya, dari SDM-nya," pungkasnya soal jet tempur

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Modernisasi Alutsista

Sebelumnya, Media ternama, Kronen Zeitung, menyebutkan bahwa Prabowo telah mengajukan proposal kepada Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner perihal kontrak jet tersebut.

Untuk mendukung pernyataan tersebut, Kronen Zeitung mengunggah foto proposal bernomor 60/M/VII/2020 bertanggal 10 Juli 2020, dimana nama dan jabatan Prabowo serta cap Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dibubuhkan di atasnya.

"Saya selalu terkesan dengan perkembangan teknologi Eropa dan saya mengharapkan dukungan dari Anda untuk melanjutkan proposal ini ke tahap kerjasama yang menguntungkan bagi dua belah pihak," tulis Prabowo dalam suratnya, dikutip Selasa (21/7/2020).

Dalam proposal tersebut juga tertulis target Prabowo untuk memodernisasi Angkatan Udara di Indonesia. Dengan disetujuinya proposal tersebut, maka target itu dinilai bisa tercapai.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya