Liputan6.com, Jakarta Melihat situasi pasar global yang masih dalam ketidakpastian, pemerintah belum berencana untuk menerbitkan global bonds pada semester II tahun ini.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman mengatakan, penerbitan global bonds untuk saat ini sudah selesai.
Advertisement
Terakhir pemerintah menerbitkan samurai Bonds pada Juli ini. Dari penerbitan samurai bonds ini, dapat menghimpun dana JPY 100 miliar atau sekitar Rp 13,41 triliun.
“Kita kan sifatnya fleksibel, kalau kita lihat market seperti apa, perbaikan global maupun domestik, itu akan selalu menjadi perhatian, bahan pertimbangan kita. Jadi saya nggak bilang, di semester II akan ada penerbitan lagi. Tapi at least, saat ini sementara untuk global bond kita cukupkan. Karena kita akan banyak gunakan pinjaman proyek di semester II,” ujar Luky dalam Dialogue Kita edisi Juli 2020, Jumat (24/7/2020).
Sebagai informasi, pemerintah menghimpun pinjaman dari 5 mitra asing senilai USD dengan total pinjaman mencapai 1,8 miliar.
Adapun besaran dari masing-masing mitra, yakni World Bank USD 300 juta, Asian Development Bank (ADB) € 462 juta (ekv. USD 500 juta), Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) € 500 juta, Agence Francaise de Developpement (AFD) € 100 juta, dan Japan International Cooperation Agency (JICA) ¥ 31.800 juta.
Terbitkan Global Bond, Hutama Karya Peroleh Dana Segar Rp 9 Triliun
Untuk pertama kalinya, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) resmi menerbitkan instrumen obligasi global dalam mata uang dolar AS atau Global Bonds pada Senin (4/5) sebesar USD 600 juta atau setara Rp 9 triliun (Kurs Rp 15.000 per Dolar AS).
Global bonds dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dengan kupon 3,75 persen ini, disambut antusias investor pasar di 3 Benua, diantaranya Asia sebesar 42 persen, Eropa, Timur Tengah dan Afrika sebesar 30 persen dan Amerika sebesar 28 persen.
Direktur Utama Hutama Karya, Bintang Perbowo menyatakan bahwa animo investor dari seluruh dunia ini terbilang cukup positif.
“Kita bisa lihat bahwa harga kupon Hutama Karya ini sangat kompetitif bahkan ditengah situasi cukup sulit ini,” ujar Bintang, Selasa (5/5/2020).
Lebih lanjut, Bintang menyampaikan bahwa ini merupakan pencapaian yang cukup baik bagi perusahaan, khususnya dalam kondisi pandemi seperti ini.
“Walaupun kita sedang berada di tengah masa sulit ekonomi akibat pendemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, namun kami masih bisa meraih kepercayaan dari investor dunia, bahkan berhasil mencatatkan hampir 5,8x oversubscribed,” jelas Dirut Hutama Karya tersebut.
Hutama Karya menyadari bahwa proses penerbitan Global Bonds disaat seperti bukan hal yang mudah, dimana perusahaan harus melakukan optimalisasi terutama pada saat proses roadshow yang dilakukan perusahaan melalui metode Virtual Conference.
Hutama Karya menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selanjutnya yang menerbitkan surat utang dalam bentuk dolar AS, setelah beberapa BUMN lainnya telah sukses melakukan hal serupa seperti Pertamina, Jasa Marga dan PLN. Sebelumnya Hutama Karya juga disematkan peringkat Investment Grade atau Layak Investasi oleh 2 lembaga rating internasional Moody’s yaitu dan Fitch pada April lalu.
Hasil dari Global Bonds ini nantinya akan digunakan untuk mendukung Misi Hutama Karya dalam menyelesaikan mandat Pemerintah untuk membangun dan mengembangkan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) untuk ruas Binjai - Langsa, Bukit Tinggi - Padang, Pekanbaru - Bukit Tinggi, Indralaya-Muara Enim, Lubuk Linggau- Bengkulu dan ruas Sigli- Banda Aceh.
Advertisement