Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan Bantuan Modal Kerja (BMK) kepada pedagang kecil yang terkena dampak pandemi Covid-19. Jokowi minta BMK senilai Rp 2.400.000 tersebut dimanfaatkan dengan baik dan tidak dipakai beli handphone.
"Jadi isinya ini Rp 2.400.000, nanti bisa dipakai bapak dan ibu semuanya untuk tambahan modal kerja, tapi saya ikuti loh ya, jangan sampai ini dibelikan HP, gak boleh loh ya, jelas untuk bantuan modal kerja ya dipakai untuk tambahan modal kerja," kata Jokowi saat memberikan BMK di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (24/7).
Advertisement
"Jangan dipakai untuk beli HP, jangan dipakai untuk beli pulsa," tambah dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memahami bahwa keadaan di masa pandemi corona memang sulit. Jokowi mengajak para pedagang kecik tetap berjuang.
"Saya mengajak bapak ibu semuanya untuk bekerja keras, berusaha keras agar usaha nanti pada saat normal sudah kembali pada keadaan yang baik," imbuhnya.
Jokowi juga menitip pesan kepada para pedagang yang hadir untuk mengajak lingkungannya. mematuhi protokol kesehatan. Sebab, pandemi corona belum berakhir..
"Di ajak untuk pakai masker, untuk cuci tangan setelah kegiatan, untuk jaga jarak, bapak ibu juga menjaga jarak, menghindari kerumunan, menghindarkan pertemuan pertemuan banyak orang Karena memang pandemi ini belum berakhir," pungkasnya.
Reporter: Genan Kasah
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
12 Juta UMKM Dapat Bantuan Modal, Jokowi Optimis Ekonomi Kuartal IV Membaik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pada awal Agustus akan memberikan bantuan modal kerja produktif, kepada 12 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV.
“Sebentar lagi di awal Agustus akan kita berikan kepada 12 juta UMKM, kita namakan bantuan modal kerja produktif kita harapkan akan mengungkit ekonomi kita,” kata Jokowi di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (23/7/2020).
Selain itu, ia memuji kinerja dari Kementerian Koperasi dan UKM yang saat ini cukup cepat dalam menyalurkan bantuan. Misalnya melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) seperti penyaluran pinjaman yang sudah tersalurkan sebesar Rp 381,4 miliar kepada koperasi.
“Saya kira ini angka yang jangan berhenti, besok tambah lagi, minggu depan tambah lagi, sehingga Koperasi-koperasi yang kita miliki betul-betul likuiditasnya baik, dan bisa memberikan pinjaman kepada para anggotanya, saya harapkan baik di LPDB maupun di koperasi prosesnya sederhana dan cepat,” katanya.
Menurutnya yang dibutuhkan saat ini adalah kecepatan dalam menyalurkan dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pandemi covid-19. Selain itu, diusahakan agar Kementerian Koperasi dan UKM tidak menunggu suatu koperasi bangkrut baru ditolong, karena tak ada gunanya jika begitu.
“Saya tidak ingin koperasinya tutup baru dibantu, itu tidak ada artinya jangan nunggu pelaku usaha juga sama segera bantu mereka, dan gunakan tambahan kerja produktif ini untuk menggerakkan ekonomi utamanya yang berada di daerah,” ungkapnya.
Advertisement
Pemberian Likuiditas
Jokowi berharap, awal dari pemberian likuiditas kepada koperasi bisa dengan cepat tersalurkan ke seluruh koperasi di Indonesia, agar bisa disalurkan kembali ke pelaku UMKM.
Katanya, momentum pandemi covid-19 ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mencapai keadaan ekonomi yang baik untuk kedepannya.
“Kita hanya punya waktu untuk Juli, Agustus, dan September, kalau kita mengungkit ini insya Allah nanti di kuartal IV lebih mudah, dan tahun depan kita akan jauh lebih mudah,” pungkasnya.