Jelang Idul Adha 2020, Pertamina Jamin Pasokan LPG

LPG non-subsidi rumah tangga diantaranya LPG Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg, pasokannya diyakini dapat mencukupi kebutuhan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Jul 2020, 19:15 WIB
Pertamina telah menyiagakan 657 SPBBE, 3.908 Agen dan 177.717 Outlet untuk melayani LPG PSO, serta 808 Agen dan 84.712 Outlet LPG Non PSO.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) III memastikan kesiapan pasokan LPG jelang hari raya Idul Adha 2020. Sejalan dengan itu, konsumsi LPG pada Juli 2020 juga mencerminkan pertumbuhan positif, berangsur kembali ke level konsumsi normal.

Unit Manager Communication Relations & CSR Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami menjelaskan, sebelum Idul Adha 2020, pihaknya mengantisipasi kenaikan konsumsi LPG khususnya LPG subsidi 3 Kg sebesar 10 persen untuk periode 24 Juli-6 Agustus 2020, atau H-7 dan H+7 Idul Adha.

Kenaikan pasokan ini dibandingkan konsumsi normal 2020. Konsumsi normal yakni konsumsi rata-rata Januari-Februari 2020 sebelum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan di Indonesia.

"Penambahan pasokan atau fakultatif ini bersifat situasional, yakni tambahan pasokan dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ujar Dewi, Jumat (24/7/2020).

Untuk seluruh wilayah MOR III yakni Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten, konsumsi normal rata-rata harian untuk produk LPG PSO 3 kg sebanyak 6.504 metrik ton (MT) per hari, atau diperkirakan naik menjadi 7.153 MT per hari. Sementara itu, pada Idul Adha 2019, rata-rata konsumsi LPG PSO 3 kg sebesar 6.551 MT per hari.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Bandung, Cirebon, Banten

Pertamina telah menyiagakan 657 SPBBE, 3.908 Agen dan 177.717 Outlet untuk melayani LPG PSO, serta 808 Agen dan 84.712 Outlet LPG Non PSO.

Sementara untuk wilayah Bandung, kebutuhan rata-rata LPG PSO diperkirakan mencapai 963 MT per hari, lebih besar dibanding pasokan normal 876 MT per hari atau berpeluang naik hingga 10 persen. Sedangkan, wilayah Priangan Timur yang melingkupi Kota/Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Pangandaran, konsumsi LPG 3 kg diestimasi naik 10 persen dari 382 MT per hari menjadi 420 MT per hari.

Di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan, kebutuhan pada momen Idul Adha tumbuh menjadi 621 MT rata-rata per hari, atau naik 10 persen dari pasokan normal 565 MT per hari.

Wilayah Banten diperkirakan tumbuh menjadi 1.155 MT rata-rata per hari, dan Sukabumi–Cianjur naik mencapai 454 MT per hari pada hari raya qurban nanti.

 


Bekasi dan Subang

Pertamina telah menyiagakan 657 SPBBE, 3.908 Agen dan 177.717 Outlet untuk melayani LPG PSO, serta 808 Agen dan 84.712 Outlet LPG Non PSO.

Kebutuhan LPG subsidi di wilayah Bekasi, Purwakarta, Subang, dan Karawang diperkirakan mencapai 1.124 MT rata-rata per hari. Sedangkan, wilayah Depok–Bogor mencapai 901 MT rata-rata per hari.

Lebih lanjut, Dewi menyampaikan, untuk LPG non-subsidi rumah tangga diantaranya LPG Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg, pasokannya diyakini dapat mencukupi kebutuhan. Masyarakat dapat memperoleh LPG Non-PSO ini di agen dan pangkalan, maupun outlet atau minimarket.

"Perkiraan sebesar 10 persen juga merupakan refleksi dari peningkatan Idul Adha tahun 2019. Namun demikian jika dibutuhkan, Pertamina dapat menambah pasokan kembali untuk memenuhi konsumsi masyarakat," tukas Dewi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya