Liputan6.com, Jakarta – Hadir pada 2015, Ninja Xpress sebagai penyedia jasa logistik di Indonesia memiliki komitmen untuk menjadi mitra terbaik UKM, yang mampu memberikan kenyamanan bagi para penggunanya dan juga tumbuh bersama untuk menggerakan perekonomian nasional.
Melalui kampanye Obsesi Untuk Negeri, Ninja Xpress secara konsisten berupaya untuk menghadirkan program serta fasilitas untuk mengembangkan UKM-UKM lokal di Indonesia. Ninja Academy dan Program Lokalisme merupakan wujud nyata dari obsesi kami.
Selama perjalanannya, Tim Ninja Xpress termasuk saya, bertemu dan bertukar pengalaman dengan para pelaku UKM yang memiliki beraneka ragam cerita yang menginspirasi. Mulai dari komunitas untuk anak-anak dengan kanker hingga pebisnis kopi difabel yang penuh semangat dan motivasi.
Baca Juga
Advertisement
Pertemuan saya dengan para pelaku bisnis hebat ini kemudian dikemas oleh Tim Ninja Xpress menjadi Program Obrol Obsesi, hadir dua kali setiap bulannya dan disajikan melalui akun Youtube Ninjaxpressid. Episode pertama Obrol Obsesi menceritakan kembali pertemuan saya dengan Putri Santoso, pemilik Kopi Tuli yang berlokasi di Jakarta.
Lapangan Kerja Untuk Angkatan Kerja Penyandang Disabilitas
Seperti yang kita ketahui, Pemerintah telah menghasilkan beberapa program dan menegaskan agenda prioritas untuk memacu penciptaan lapangan kerja untuk penyandang disabilitas.
Sejak dikeluarkannya Undang-Undang Penyandang Disabilitas Tahun 2016, pemerintah berusaha memenuhi hak-hak disabilitas dari mulai perumahan, fasilitas sosial, hingga penyediaan lapangan pekerjaan.
Sebagai contoh, sesuai dengan Pasal UU Nomor 8 Tahun 2016, khususnya Pasal 53 ayat (1) yang di mana, Pemerintah, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah Wajib mempekerjakan paling sedikit 2 persen penyandang disabilitas dari jumlah pegawai atau pekerja. Begitupun perusahaan swasta wajib mempekerjakan paling sedikit 1 persen penyandang disabilitas.
Kendati demikian, menurut data yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia per Februari 2019 lalu, angkatan kerja penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 10,19 juta orang, dengan jumlah yang bekerja 9,91 juta orang dan pengangguran terbuka penyandang disabilitas sebesar 289.407 orang. Hal ini menunjukkan celah atau ‘gap’ yang cukup besar terhadap ketersediaan lapangan kerja dengan jumlah angkatan kerja penyandang disabilitas yang ada.
Menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah pun, tingkat partisipasi lapangan kerja penyandang disabilitas masih lebih rendah dibanding pekerja non-penyandang disabilitas. Tidak hanya itu, menurut beliau, upah yang diterima oleh pekerja disabilitas juga jauh lebih rendah dibandingkan pekerja non-penyandang disabilitas.
OBROL OBSESI: Semangat Di balik Kopi Tuli
Sadar atau tidak sadar, keterbatasan dan tantangan yang kita hadapi mampu mendorong semangat kita untuk bangkit dan terus berkarya. Baik untuk dirinya, maupun keluarga dan lingkungannya. Semangat untuk berkarya itulah yang saya lihat dari sosok seorang Putri.
Putri berbagi cerita mengenai kesulitan dan tantangan yang dirinya alami dalam mencari pekerjaan. Keadaan tersebut yang kemudian membuat dirinya dan kedua temannya, Adhika Prakoso dan Erwin memulai bisnis kopi. Putri berbagi pengalaman dan tantangannya dalam mendirikan Kopi Tuli hingga menghadapi pandemi Covid-19 saat ini. Tidak hanya itu, Putri juga bercerita mengenai ambisinya terhadap teman-teman tuli lainnya.
Dengan semangat yang dimilikinya Putri kini mampu membuka lapangan kerja bagi teman-teman tuli lainnya serta membangun ruang interaksi untuk teman tuli secara lebih luas lagi.
Sebagai penyedia jasa logistik yang sangat berhubungan erat dengan UMKM lokal dalam beroperasi, mengetahui dan mengenal lebih dekat sosok Putri dan Kopi Tuli membuat #ObsesiUntukNegeri kami semakin tergerak. Salah satu pesan Putri yang masih saya ingat dan ingin bantu sebarkan adalah, bahwa kita jangan pernah takut untuk memulai komunikasi dan membangun interaksi dengan teman-teman difabel. Jangan menjadikan keadaan dan kondisi tersebut menjadi halangan untuk saling merangkul dan sama-sama berkembang.
Obsesi Ninja Xpress Untuk Negeri
Berkenalan dengan Kopi Tuli menyadarkan saya bahwa mendirikan wadah dan fasilitas untuk tumbuh bersama adalah hal baik, namun kita tetap membutuhkan ruang interaksi dan menjalin komunikasi dengan lingkungan, agar hasil karya kita dapat berguna bagi orang lain.
Seperti yang saya sebutkan di awal, Ninja Xpress telah memiliki rangkaian program dan fasilitas yang mampu memberi dukungan kepada UMKM di Indonesia untuk berkembang. Program Lokalisme adalah sebuah program persembahan Ninja Xpress untuk memberikan wadah, mendukung, dan menghubungkan brand lokal ke seluruh customer di Indonesia. Bersama dengan Kopi Tuli pun kami menjalin kerja sama dengan memberi dukungan jasa pengiriman untuk bisnisnya.
Lebih daripada itu, obsesi kami untuk mengembangkan mitra UKM kami fasilitasi melalui Ninja Academy. Ninja Academy adalah program pengembangan kapasitas UMKM dalam berbisnis guna mendorong pengembangan bisnis pelaku UMKM Indonesia. Salah satu fasilitas yang kami hadirkan adalah Creative Hub.
Hadir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bandung, Creative Hub diperuntukkan untuk mendukung para UMKM menghasilkan materi promosi produk dalam bentuk menarik dan profesional untuk dipublikasikan di akun media sosial mereka, seperti layanan foto produk gratis, iklan di media sosial, kolaborasi gratis bersama para influencer, hingga layanan manajemen konten media sosial.
Cita-cita dan semangat Ninja Xpress dan Kopi Tuli memiliki kesamaan, memiliki obsesi yang mampu mematahkan segala stigma yang menganggap kekurangan sebagai sebuah halangan. Kisah Obrol Obsesi Putri, bagi saya, memiliki segudang mimpi dan inspirasi. Karyanya sudah sepantasnya mendapatkan apresiasi.