Jawaban PDIP soal Gibran dan Hanindhito Akan Hadapi Kotak Kosong di Pilkada 2020

Dua bakal calon kepala daerah muda dari PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka yang maju di Solo dan Hanindhito Himawan Pramana di Kediri, diprediksi akan melawan kotak kosong di Pilkada 2020.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Jul 2020, 19:23 WIB
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto

Liputan6.com, Jakarta Dua bakal calon kepala daerah muda dari PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka yang maju di Solo dan Hanindhito Himawan Pramana di Kediri, diprediksi akan melawan kotak kosong di Pilkada 2020.

Terkait hal ini, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, ini menunjukan bahwa basis legitimasi yang dimiliki keduanya kuat. Dan kotak kosong juga bagian dari demokrasi yang sehat.

"Mahkamah Konstitusi telah mengatur, ketika ada kecenderungan orang menjadi calon tunggal karena basis legitimasinya cukup kuat, maka tetap masyarakat diberikan opsi kotak kosong. Jadi itu juga sebuah proses demokrasi yang sehat," kata Hasto dalam diskusi yang digelar DPP PDI Perjuangan dengan tema Calon Kepala Daerah Muda Bicara Politik Dedikasi, Motivasi, hingga Respons Politik Dinasti secara daring, Jumat (24/7/2020).

Dia pun mengingatkan, salah satu bukti legitimasi keduanya kuat, adalah dukungan yang solid dari partai politik lain.

"Ketika mas Gibran maupun mas Ditho mendapatkan dukungan yang besar dari partai politik yang lain, itu artinya kepemimpinannya menyatukan, artinya kepemimpinannya diterima. Sehingga partai yang lain memberikan dukungan," jelas Hasto.

Dia menjelaskan, alasan banyak parpol mendukung, ini menujukan kemampuan Gibran dan Dhito saat turun ke bawah sebelum ada putusan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, diterima dengan baik. Dan ini bagian proses penggemblengan sebagai calon pemimpin.

Bahkan, dengan banyak dukungan dari parpol, Hasto merasa yakin tidak menyurutkan langkah-langkah keduanya untuk terus turun menyapa para wong cilik.

"Justru dengan banyak dukungan itu, menunjukan sebagai tantangan untuk menampilkan suatu model kepemimpinan, yang benar-benar mewakili seluruh harapan masyarakat. Di mana mereka berdua akan mewakilinya. Justru mereka membuat semakin bekerja keras menjadi motivasi," pungkasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Lawan Kotak Kosong

Sebelumnya, Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Aisah Putri Budiarti memandang, peluang putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini untuk melawan kotak kosong sangat besar, jika melihat sikap dari parpol tersebut.

"Partai politik menjadi pragmatis dengan kondisi ini dan akhirnya memilih untuk bergabung dg PDIP, sementara individu calon lain pun sulit menandingi kekuatan Gibran tersebut. Akhirnya, melawan pilkada dengan lawan tanding kotak kosong pun tak terhindarkan," kata Aisah kepada Liputan6.com, Kamis (23/7/2020).

Dia melihat, banyak modal yang dimiliki oleh Gibran. Salah satunya putra daerah.

"Sebagai putra presiden, putra daerah dan pengusaha lokal, maka Gibran tentunya memiliki modal sosial dan modal finansial yang kuat untuk berkompetisi dalam Pilkada," tutur Aisah.

Karenanya, dipastikan sulit menandingi modal dari kakak Kaesang Pangarep ini.

"Dapat dipastikan akan sangat sulit untuk bisa menandingi modal politik, sosial, dan finansial Gibran dengan kondisi saat ini," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya