Liputan6.com, Jakarta - Google memang sudah memutuskan untuk tidak lagi menggunakan nama dessert untuk penamaan resmi Android. Namun di dalam internal perusahaan, nama itu ternyata masih digunakan.
Informasi ini diketahui dari wawancara VP of Engineering Android Dave Burke. Dalam wawancara bersama Droid Life, dia mengungkap bahwa tim internal Google masih memiliki kode nama untuk Android 11.
Adapun seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (24/7/2020), nama internal untuk Android 11 adalah Red Velvet Cake. Meski sebatas penamaan internal, pola yang digunakan masih digunakan masih mengikuti tradisi Android selama ini.
Baca Juga
Advertisement
Seperti diketahui, Android 10 seharusnya akan disebut sebagai Android Q, mengikuti kebiasaan. Karenanya, Android 11 dapat disebut pula Android R atau yang kini diungkap sebagai Red Velvet Cake.
Tahun lalu, VP Product Management Android Sameer Samat memang mengatakan penamaan Android berdasarkan dessert dan disusun secara alfabet memang masih digunakan oleh tim internal perusahaan.
Lantas jika demikian, apa nama Android Q yang mungkin tidak banyak diketahui. Dalam wawancaranya, Burke mengatakan Android Q atau Android 10 memiliki nama internal Quince Tart.
Sebagai infomasi, sejak Android 10, Google memang meninggalkan kebiasaan penggunaan nama dessert. Pola angka ini pun akan diteruskan ke generasi selanjutnya, seperti Android 11 dan seterusnya.
Alasan Google Ganti Nama Android 10
Keputusan mengganti nama Android tidak lepas dari umpan balik para pengguna. Menurut VP of Product Management Android Sameer Samat, pemakaian nama dessert ternyata tidak selalu dimengerti masyarakat global.
Dia mencontohkan, di beberapa bahasa, pengucapan L dan R yang tidak jauh berbeda ternyata menciptakan efek tersendiri untuk Android.
Samat menuturkan, tidak jarang saat nama Android Lollipop diucapkan, masih ada orang yang tidak mengetahuinya sebagai penerus KitKat.
"Lebih sulit bagi pengguna Android baru, yang tidak mengetahui pola penamaan ini. Jadi, mereka sulit mengetahui apakah smartphone-nya menjalankan versi terbaru," tulis Samat.
Sejumlah itu, beberapa makanan yang digunakan untuk nama Android ternyata tidak familiar bagi sejumlah orang.
Sebagai contoh, pie tidak termasuk dessert di sejumlah wilayah dan marshmallow tidak terlalu populer di banyak tempat di dunia.
"Sebagai sistem operasi global, penting untuk memakai nama yang jelas dan dipahami oleh semua orang. Jadi, untuk rilis Android selanjutnya, Android akan dipanggil sebagai Android 10," tulis Samat.
Advertisement
Ponsel Baru dengan RAM 2GB Tak Akan Bisa Jalankan Android 11
Di sisi lain, Google sudah membuka pengujian beta Android 11. Salinan Device Configuration Guide Android 11 bocor, dan mengungkapkan beberapa informasi tentang OS tersebut.
Dilansir GSM Arena, Kamis (23/7/2020), salah satu ketentuannya adalah semua perangkat baru yang ingin menjalankan Android 11 harus memiliki RAM lebih dari 2GB. Smartphone dengan RAM 2GB atau kurang harus meluncur sebagai perangkat Android Go.
Selain itu, ponsel dengan RAM 512 MB tidak lagi memenuhi syarat untuk preloading GSM. Hal ini secara efektif membuat perangkat tersebut telah mencapai akhir dukungannya.
Perubahan-perubahan tersebut diperkirakan dimulai dari kuartal IV 2020, ketika Android 11 telah dirilis ke publik. Pembaruan akan dirilis oleh Original Equipment Manufacturer (OEM).
Selain itu, ponsel dengan RAM 512 MB tidak lagi memenuhi syarat untuk preloading GSM. Hal ini secara efektif membuat perangkat tersebut telah mencapai akhir dukungannya.
Perubahan-perubahan tersebut diperkirakan dimulai dari kuartal IV 2020, ketika Android 11 telah dirilis ke publik. Pembaruan akan dirilis oleh Original Equipment Manufacturer (OEM).
Adapun Android Go merupakan versi lite dari OS Android. Perangkat Android Go dilengkapi sebagian besar aplikasi native, tapi lebih sedikit fitur. Kendati demikian, tetap memiliki fungsi utama yang sama.
Perubahan ini dinilai bertujuan untuk memastikan ponsel yang meluncur dengan hardware sederhana, mendapatkan platform lebih ringan.
(Dam/Why)