Langkah PKS Usai PDIP Usung Gibran Maju Pilkada Solo 2020

Bakal calon wali kota atau cawali Pilkada Solo Achmad Purnomo mengakui sudah diajak komunikasi oleh PKS ihwal kemungkinan maju lewat parpol tersebut.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 25 Jul 2020, 06:31 WIB
Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera atau PKS mulai menjajaki mencari lawan Gibran Rakabuming Raka yang sudah diusung PDIP maju di Pilkada Solo 2020.

Salah satunya adalah cucu Paku Buwono atau PB XII, BRA Putri Woelan Sari Dewi menemui pengurus DPD PKS Solo. Mereka membahas soal dinamika Pilkada Solo 2020 pada Kamis, 23 Juli 2020.

Putri bertemu langsung dengan Ketua Bappilu DPD PKS Solo, Sugeng Riyanto. Menurut dia, pertemuan berlangsung hangat dan cair membicarakan dinamika politik Solo.

Usai bertemu, Putri mengatakan, bila parpol koalisi menyepakati untuk mengusung dirinya di Pilkada Solo 2020, cucu PB XII itu menyatakan siap.

"Insya Allah saya siap. Tapi semua saya kembalikan kepada kehendak Tuhan. Bukan untuk berkuasa, tapi memajukan Solo," kata Putri, Kamis, 23 Juli 2020.

Tak hanya itu, bakal calon wali kota atau cawali Pilkada Solo Achmad Purnomo mengakui sudah diajak komunikasi oleh PKS ihwal kemungkinan maju lewat parpol tersebut.

"Ya, cerita saja. Tidak secara resmi. Tapi, saya mengira kalau (PKS) sudah enggak mungkin berkoalisi dengan partai lain. Gagasan itu pernah dilontarkan kepada saya setelah rekomendasi turun. Itu hanya gagasan," kata Purnomo.

Berikut langkah PKS mencari lawan Gibran Rakabuming Raka yang sudah diusung PDIP maju di Pilkada Solo 2020 dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ditemui Cucu Paku Buwono atau PB XII

ilustrasi Pilkada serentak

Cucu Paku Buwono atau PB XII, BRA Putri Woelan Sari Dewi menemui pengurus DPD PKS Solo. Mereka membahas soal dinamika Pilkada Solo 2020 pada Kamis, 23 Juli 2020.

Saat itu Putri bertemu Ketua Bappilu DPD PKS Solo Sugeng Riyanto. Menurut dia, pertemuan berlangsung hangat dan cair membicarakan dinamika politik Solo.

"Kami silaturahmi, ngobrol, kalau orang Jawa bilang gendu-gendu rasan. Melihat lebih jauh dinamika politik Solo. Apalagi sekarang ini kita sudah tahu bersama rekomendasi dari DPP PDIP jatuh kepada siapa," tutur dia.

Cucu PB XII itu mengatakan pesta demokrasi termasuk Pilkada Solo pasti dinamis atau cepat berubah-ubah. Begitu juga figurnya, pasti tidak semua masyarakat pro atau mendukung. Mereka mempunyai alasannya sendiri terkait sikap politik tersebut.

"Pasti ada yang kontra dengan berbagai alasannya. Kami mengakomodasi masyarakat yang menghendaki tidak hanya satu atau dua paslon. Kontes demokrasi yang baik dan sehat ya ada beberapa calon," sambung dia.

Putri menyatakan pembicaraan dengan PKS belum mengarah kepada dirinya sebagai figur cawali-cawawali Solo. Dalam menentukan figur cawali-cawawali ada mekanisme yang harus dilalui yakni rembuk semua parpol.

"Namanya koalisi kan tergantung dari beliau-beliau semua, senior partai, juga hasil diskusi saudara-sudara kita yang ada di parpol. Mau dimandatkan kepada siapa. Ini kan semua masih pada diskusi, bukan sudah pasti," urai dia.

Bila parpol koalisi menyepakati untuk mengusung dirinya di Pilkada Solo 2020, cucu PB XII itu menyatakan siap.

"Insya Allah saya siap. Tapi semua saya kembalikan kepada kehendak Tuhan. Bukan untuk berkuasa, tapi memajukan Solo," jelas Putri.

 


PKS Akui Ada Penjajakan

Presiden PKS Sohibul Iman menyambangi kediaman Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. (Dok PKS)

Ketua Bappilu DPD PKS Solo Sugeng Riyanto mengonfirmasi adaya pertemuan DPD PKS Solo dengan Putri Woelan Sari Dewi.

Pertemuan tersebut, menurut dia, dalam rangka penjajakan untuk bersinergi menghadapi paslon yang diusung PDIP.

"Mbak Putri ini kan mencoba untuk masuk dalam bursa pilkada. PKS kan pada posisi ndak bisa maju. Sehingga kalau Mbak Putri punya niat untuk maju berlaga ya mau ndak mau harus ada peran serta partai-partai lain," kata Sugeng.

Terkait peran serta parpol lain, menurut Sugeng, PKS masih terus berjuang.

"PKS sedang berjuang menggalang koalisi. Kami terus bergerak. Kedatangan Mbak Putri bagian dinamika yang mungkin nanti bersinergi," tegas dia.

 


Ajak Komunikasi Achmad Purnomo

Achmad Purnomo yang juga Wakil Wali Kota Solo memutuskan mundur dari bakal calon Wali Kota Solo yang diusung DPC PDIP Solo.(Li[putan6.com/Fajar Abrori)

Bakal calon wali kota atau cawali Pilkada Solo Achmad Purnomo mengakui sudah diajak komunikasi oleh PKS ihwal kemungkinan maju lewat parpol tersebut.

Namun, Purnomo mengatakan tidak berminat dan tidak berkeinginan untuk mencalonkan diri kembali di Pilkada tahun ini.

"Ya, cerita saja. Tidak secara resmi. Tapi, saya mengira kalau (PKS) sudah enggak mungkin berkoalisi dengan partai lain. Gagasan itu pernah dilontarkan kepada saya setelah rekomendasi turun. Itu hanya gagasan," kata Purnomo.

Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera atau PKS sempat mengutarakan keinginan untuk mengusung Achmad Purnomo sebagai cawali di Pilkada Solo 2020.

Meski tinggal sendirian setelah hampir semua parpol pemilik kursi di DPRD Solo memilih merapat ke Gibran-Teguh dari PDIP.

PKS terus berusaha mengajak parpol lain untuk membentuk koalisi mengusung pasangan calon karena PKS sendiri tidak memenuhi syarat. PKS mengincar Achmad Purnomo yang pencalonannya lewat PDIP kandas.

 


Bertemu dengan Demokrat

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disambut langsung oleh Presiden PKS Sohibul Iman saat mengunjungi kantor DPP PKS di Jakarta Selatan, Jumat (24/7/2020). Kedatangan AHY untuk bersilaturahmi dengan para pengurus partai tersebut. (Liputan6.com/Johan Tallo)

PKS dan Demokrat menggelar pertemuan. Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat membahas mengenai Pilkada Solo 2020.

"Ya, jadi tadi ada pembicaraan itu. Ini seksi ya (Pilkada Solo)," kata Presiden PKS Sohibul Imam saat jumpa pers di Markas PKS, Jakarta Selatan, Jumat, 24 Juli 2020.

Sohibul mengaku cukup kaget, karena sekelas Partai Demokrat tidak memiliki kursi di Solo. Karenanya, Partai Demokrat tidak bisa mengusung calon di Pilkada Solo.

"Saya juga baru tahu tadi, ternyata Demokrat tidak punya kursi di Solo. Demokrat tidak bisa berbicara mengusung atau tidak," ucap dia.

Sohibul mengatakan, posisi partainya di Solo cukup baik dengan memiliki sejumlah kursi. Tetapi, terkait siapa sosok didukung nantinya masih dalam pihak perundingan.

"PKS punya kursi, tapi sekarang DPP belum dapat laporan resmi DPD. Belum ada usulan. Jadi, kami belum bisa menyatakan (dukungan di Pilkada Solo), karena sampai hari ini belum ada laporan dan pengajuan sama sekali," tandas Sohibul.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya