Bantuan Modal Kerja Rp 2,4 juta dari Jokowi dan Cerita Es Kehausan

Jokowi menyampaikan situasi ekonomi pasar yang lesu akibat pandemi Covid-19.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 24 Jul 2020, 20:59 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi meminta dalam raker ini dapat mempercepat prosedur-prosedur yang sebelumnya sangat lama dan berbelit-belit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersilaturahmi dengan sejumlah pedagang pasar. Mereka diundang ke Istana Bogor dalam rangka pemberian Bantuan Modal Kerja (BMK).

"Siang ini kita memberikan bantuan modal kerja, untuk bapak ibu semuanya sebesar Rp 2,4 juta. Alhamdulillah semoga bisa membantu bapak ibu untuk menambah modal kerja yang bapak ibu miliki," kata Jokowi di Istana Bogor kepada sejumlah perwakilan pedagang, Jumat (24/7/2020).

Jokowi menyampaikan situasi ekonomi pasar yang lesu akibat pandemi Covid-19. Dia menjelaskan, situasi ekonomi porak-poranda tidak hanya berimbas kepada pedagang dan pasar Indonesia saja. Melainkan seluruh pelaku usaha mula dari mikro hingga kelas kakap.

"215 negara itu kena, dengan kondisi mirip mirip kita, bahkan, banyak yang lebih parah dari kita," ujar mantan gubernur DKI ini.

Jokowimengatakan, memang ada penurunan omzet terhadap para pedagang. Dia mengatakan, para pedagang yang sehari-harinya bisa meraup Rp 600 ribu - Rp 800 ribu, dengan kondisi saat ini omzet tingga Rp 200 ribu - Rp 150 ribu.

"Saya tahu menurun, jadi sekali lagi omzet memang turun karena memang, permintaan memang menurun," kata Jokowi.

Namun menurut data dimilikinya, Jokowi mencatat ada kenaikan mulai dari Juni 2020. Dia pun optimistis berangsur bulan-bulan ke depan, omzet pedagang akan menjadi lebih baik lagi.

"Data yang saya punyai kemarin pada bulan Juni sudah mulai naik lagi. Insyaallah pada bulan Juli, Agustus akan naik lebih tinggi lagi, sehingga kita berada pada posisi yang normal kembali," tandas Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Es Kehausan

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi mengingatkan jajaran Kemendag agar segera mencari jalan keluar dari krisis yang disebabkan oleh virus corona (covid-19). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Saat pemberian Bantuan Modal Kerja (BMK) Jokowi mendengarkan keluh kesah pedagang. Salah satu pedagang yang disapa Jokowi adalah penjual es. Jokowi menanyakan omzet penjual es yang berdagang di sebuah kios itu.

"Omzet berapa jualan es sebelumnya, waktu normal?" tanya Jokowi. "Normalnya Rp 900.000 hingga Rp 1.000.000, sekarang Rp 300.000," jawab pedagang.

Mantan Wali Kota Solo itu kemudian bertanya nama toko es yang dibuat pedagang berkaos hitam itu dan penasaran ingin mencicipi rasa es tersebut.

"Esnya es apa sih? es nya kehausan? namanya Kehausan?" tanya Jokowi. "Iya kehausan," jawab pedagang itu.

"Oh bagus banget namanya bagus, iya sehari bisa Rp 1 juta ya bener, es nya dibawa ke sini enggak?," ucap Jokowi lagi.

"Enggak," sambung pedagang.

"Oh enggak, saya pikir dibawa saya mau ngambil satu," ucap Jokowi. 

"Nantu dikirim Pak," jawab pedagang. "Dikirim bayar enggak?" tanya Jokowi. "Gratis," timpal pedagang.

Jokowi pun menolak meski ditawari es gratis. Dia mengatakan, orang yang berjualan harus dibayar. "Nggak boleh, kalau ngirim pasti harus saya bayar, itu namanya orang usaha tuh gitu, jangan kebanyakan gratisan," seloroh Jokowi.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya