Pertamina Lubricants Racik Pelumas yang Tahan dengan Solar D-100

Pertamina Lubricants tidak hanya fokus pada pasar pelumas kendaraan bermotor. Perusahan pelat merah itupun menaruh fokus pada sektor industri lainnya.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 25 Jul 2020, 12:02 WIB
Pekerja saat memproduksi oli pelumas di Jakarta, Selasa (8/12). Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Lubricants mengoperasikan Production Unit Jakarta (PUJ) pabrik pelumas terintegrasi terbesar di Asia Tenggara. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pertamina Lubricants tidak hanya fokus pada pasar pelumas kendaraan bermotor. Perusahan pelat merah itupun menaruh fokus pada sektor industri lainnya.

Dari sisi product development, Sinung Wikantoro selaku Coordinator of Product Development Specialist PT Pertamina Lubricants menyebut, pihaknya akan berupaya memberikan produk yang selengkap mungkin.

"Tapi jika kami diminta untuk melayani semua kebutuhan market, tentu itu sesuatu yang mustahil kami lakukan. Semua benda yang bergerak dan bergesekan pasti butuh pelumas. Contoh saja, pelumas yang tidak kita bikin itu pelumas mesin jahit. Tapi hampir semua kebutuhan di sektor otomotif dan industri kami sediakan," ujar Sinung dalam diskusi virtual Forwot bersama Pertamina Lubricants, Jumat (24/7/2020).

Di sektor otomotif sendiri, Pertamina Lubricants memiliki sederet produk pelumas yang beragam, seperti Fastron, Enduro, PrimaXP, Fastron Eco Green, Meditran SX Bio, Mesran, dan Pertamina.

"Untuk semua kebutuhan pelumas di otomotif dan industri kebanyakan, kami sudah mengantisipasi dengan menyiapkan produk apa saja yang dibutuhkan," kata Sinung.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Riset

Lebih lanjut Sinung menyampaikan, pihaknya hingga kini terus melakukan riset untuk menghasilkan pelumas dengan kualitas terbaik. Salah satu yang menjadi fokus adalah pelumas untuk bahan bakar minyak (BBM) jenis biosolar.

"Pemerintah punya policy untuk meningkatkan penggunaan minyak nabati di bahan bakar atau biodiesel otomatis kami juga harus mengantisipasi. Jadi itu juga salah satu yang kami taruh diprioritas kami untuk research yang saat ini berjalan," jelas Sinung.

Sementara itu, Product Development Specialist Automotive Gear Oil PT Pertamina Lubricants, Fathona Shorea Nawawi menyampaikan, riset pelumas untuk biosolar 100 persen minyak sawit menjadi tantangan tersendiri.

"D-100 akan menjadi tantangan kami. Bagaimana kami membuat pelumas agar bisa bertahan dengan kondisi bahan bakar yang mulai berubah jadi D-100 (100 persen bahan nabati)," katanya.

 


Siap dengan Standar Lebih Tinggi

Dirinya juga menyebut Pertamina Lubricants juga sudah siap jika standar emisi gas buang yang lebih tinggi diterapkan di Indonesia.

"Pertamina sudah memasuki pasar luar negeri, dimana negara-negara tersebut (standar emisi) Euro-nya sudah jauh lebih tinggi daripada Indonesia bahkan sudah sampai Euro 5 atau Euro 6. Jadi kami pun sudah menyiapkan produk baik dari Euro 4 sampai Euro 6 karena memang kami sudah memasarkan produk-produk tersebut di luar negeri," beber Fathona.

Sekadar informasi, saat ini Pertamina Lubricants memiliki 17 negara yang menjadi tujuan ekspor pelumasnya. Produk Pertamina Lubricants juga telah terbukti kualitasnya di ajang balap GT3 dan Super Trofeo Championship yang digunakan pada supercar Lamborghini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya