Liputan6.com, Jakarta - Dundee FC memiliki pemilik baru ambisius pada 2000. Mereka bosan berada di bawah bayang-bayang rival sekota Dundee United. The Dee juga ingin mendobrak dominasi duo Glasgow, Celtic dan Rangers, di sepak bola Skotlandia.
Ingin mengubah peruntungan klub, bos Dundee FC mewawancarai Bernd Schuster (di awal karier melatih, kemudian menangani Real Madrid) dan Raymond Domenech (ketika itu menangani Prancis U-21, lalu memimpin timnas senior negaranya di Piala Dunia 2010) untuk mengisi kursi nakhoda tim.
Advertisement
Namun pilihan justru jatuh ke Ivan Bonetti. Meski bermain di final Piala Champions 1992 bersama Sampdoria, reputasinya sebagai pelatih tidaklah mentereng. Dia baru sekali bekerja memimpin Sestrese di Serie C.
Meski begitu, Bonetti memiliki koneksi luar biasa. Dia sukses membujuk eks striker Timnas Argentina Claudio Caniggia untuk bergabung. Bonetti berteman dan bermain bersama Caniggia di Hellas Verona pada 1988/1989.
Caniggia mencetak gol pada laga debut melawan Aberdeen dan terus berkontribusi. Reputasi klub pun terangkat. ESPN bahkan menyiarkan langsung laga Dundee FC di Argentina.
Pendekatan Bonetti berjalan sukses. Ekspektasi semakin besar. Sampai akhirnya muncul rumor Bonetti dan Caniggia bakal menggunakan pendekatan personal untuk mendatangkan salah satu pemain terbaik sepanjang masa demi meningkatkan popularitas Dundee FC.
Saksikan Video Diego Maradona Berikut Ini
Koneksi Caniggia
Nama yang dimaksud tidak lain Diego Maradona. Caniggia dan Maradona dikenal dekat. Keduanya bahkan pernah ciuman di lapangan.
Operasi untuk merekrut Maradona pun dimulai meski hanya sebatas laga persahabatan pada 2001. Maklum, ketika itu Maradona sudah berusia 40 tahun. Kariernya sebagai pemain berakhir tahun 1997 bersama Boca Juniors.
"Menyikapi spekulasi yang beredar, kami benarkan adanya pembicaraan dengan Diego Maradona untuk tampil di pertandingan uji coba," tulis keterangan resmi klub, dilansir Guardian.
"Kami berharap bisa mengumumkan waktu dan lokasi pelaksanaan dalam beberapa hari ke depan. Tapi besar kemungkinan Maradona bermain di Dens Park."
Pernyataan tersebut membuat masyarakat Kota Dundee antusias. Mereka yakin kedatangan Maradona bakal mengangkat profil kota, yang kemudian berdampak pada bertambahnya jumlah wisatawan serta efek ekonomi lainnya.
Advertisement
Transit Bermasalah
Kesepakatan tersebut sepertinya tercapai. Maradona bakal meninggalkan kediamannya di Kuba menuju Skotlandia. Saat itu Maradona berada di Kuba untuk menjalani rehabilitasi dari ketergantungan terhadap obat terlarang.
"Setahu saya, Maradona mengirim persetujuan melalui fax. Klub juga sudah membayar 250 ribu poundsterling untuk penampilannya di satu laga," ujar Georgi Nemsadze yang ketika itu membela Dundee FC.
Masalahnya, Maradona transit di Italia. Dia mendarat di Roma untuk menghadiri laga mantan klub Napoli melawan Verona. Di sana dia disambut polisi dan jadi subyek kasus penggelapan pajak.
Kasus ini membuat kans Dundee FC menurunkan Maradona meredup. Sang legenda bereaksi negatif dan fokus melawan gugatan yang menjeratnya.
Berakhir Administrasi
Rencana Dundee FC akhirnya dipastikan tidak terwujud ketika Caniggia hengkang ke Rangers tidak lama berselang. Caniggia terus membangun karier profesional hingga 2004, sebelum keluar dari masa pensiun demi memperkuat Wembley FC pada 2012.
Meski begitu, Caniggia dan Maradona sempat beberapa kali tampil bersama melakoni laga eksebisi, meski bukan untuk memperkuat Dundee FC.
Bagaimana dengan Bonetti dan The Dee? Bonetti terus mendatangkan nama-nama internasional, di antaranya Zurab Khizanishvili, Fan Zhiyi, Temuri Ketsbaia, dan Julian Speroni, dan bertahan hingga 2002. Sementara Dundee FC masuk administrasi setahun berselang karena masalah keuangan.
Advertisement