DPC PKB Surabaya Bagikan 22 Ribu Sembako di Hari Jadi ke-22

Sasaran penerima sembako diprioritaskan kepada warga Surabaya terkena dampak COVID-19 maupun terdampak ekonomi sebelum adanya COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jul 2020, 00:00 WIB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar secara simbolis memberikan bantuan paket sembako dan masker di kantor DPP PKB di Jakarta, Minggu (17/5/2020). Bantuan 300 ribu paket sembako dan 1 juta masker ditujukan kepada masyarakat terdampak Covid-19. (Liputan6.com/HO/Agus)

Liputan6.com, Jakarta - DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Surabaya membagikan puluhan ribu sembako kepada warga terdampak COVID-19 di 31 kecamatan Kota Surabaya, Jawa Timur, dalam rangka memperingati HUT ke-22 PKB.

"Jadi baksos berupa pembagian sembako ini merupakan aksi nyata kami melayani Indonesia dalam rangka mensyukuri PKB sudah berumur 22 tahun," kata Ketua Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa) Kota Surabaya Mahfudz saat memberikan sembako kepada warga di Pucang Sewu, Surabaya, Sabtu, 25 Juli 2020.

Sekretaris Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya ini mengatakan pada saat pandemi COVID-19 ini, banyak warga Kota Surabaya yang jatuh miskin karena tidak bisa bekerja seperti biasanya.

Bahkan, lanjut dia, banyak warga Surabaya yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan tempatnya bekerja. Kondisinya tersebut, lanjut dia, membuat angka kemiskinan di Surabaya semakin tinggi, dilansir dari Antara.

Untuk itu, kata dia, PKB Surabaya peduli terhadap nasib mereka dengan menggelontorkan 22.000 sembako kepada warga tidak mampu yang ada di 31 kecamatan Surabaya. Ia berharap sembako tersebut dapat sedikit membantu mereka dalam menyambung hidup di saat pandemi ini.

"Hari pertama kita bagi sembako sebanyak 400 hingga 500 di wilayah Pucang Sewu. Kemudian, sembako nantinya dibagikan bertahap secara keseluruhan hingga habis," katanya.

Menurutnya, sasaran penerima sembako diprioritaskan kepada warga Surabaya terkena dampak COVID-19 maupun terdampak ekonomi sebelum adanya COVID-19.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya