Tele Sehat Kemenkes Bantu Masyarakat Pahami Pencegahan COVID-19

Tele Sehat Kemenkes membantu masyarakat pahami pencegahan COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 27 Jul 2020, 08:41 WIB
Seorang anak kenakan masker dengan latar belakang mural Indonesia Bisa Stop Corona di Lapangan Bulutangkis, Kampung Kali Pasir, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Pesan mural mengajak warga untuk memutus rantai penyebaran Corona Covid-19 dengan diam di rumah. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Tele Sehat Kementerian Kesehatan membantu masyarakat memahami pencegahan COVID-19. Tele Sehat ini dapat diakses www.telesehat.kemkes.go.id. Pemanfaatan tele sehat pun digabungkan dengan Gerakan Perempuan Memutus Mata Rantai COVID-19. 

Pertama kali, tele sehat diluncurkan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah pada 1 Juni 2020 dengan slogan Membangun Kesehatan Bersama. Pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru, tele sehat menyajikan informasi edukasi seputar COVID-19 dan terakses dengan layanan konsultasi daring.

“Kementerian Kesehatan RI berfokus meningkatkan kesadaran masyarakat dengan pengetahuan hidup sehat, bersih, dan menjaga imunitas yang tergambar dari protokol kesehatan di masa COVID-19," jelas Staf Khusus Menteri Kesehatan RI bidang Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Mariya Mubarika kepada Health Liputan6.com melalui keterangan tertulis, Sabtu (25/7/2020) malam.

"Ini merupakan pekerjaan besar dan rumit untuk cepat meningkatkan pengetahuan serta mengubah perilaku penduduk Indonesia sebanyak ini. Oleh karena itu, kami membuat gerakan bersama agar ada gotong royong antara pemerintah, profesi kesehatan, mahasiswa, dan organisasi-organisasi masyarakat."

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Diakses Para Ibu

Tele Sehat diharapkan dapat diakses para ibu. Ilustrasi ibu bekerja (iStockphoto)

Mariya menerangkan pemanfaatan tele sehat sebagai sarana edukasi, khususnya dimulai dari keluarga. Dalam hal ini, setiap keluarga, terutama para ibu dapat menyampaikan informasi terkait COVID-19, seperti pencegahan dan perilaku hidup sehat dengan penerapan protokol kesehatan.

"Kami memulai dari gerakan ibu-ibu secara berjejaring. Nantinya, ibu akan mengedukasi keluarganya. Jadi, sama saja satu ibu yang terlibat bisa mengubah 4-5 orang bersama-sama. Tele Sehat sebagai jaringan pengamanan digital dihubungkan dengan gerakan ini, sehingga kita meminimalisir kontak," terangnya.

Pada Gerakan Perempuan Memutus Mata Rantai COVID-19, ada beberapa tugas untuk perempuan atau ibu. Pertama, ibu harus bisa menasihati agar semua anggota keluarga patuh. Kedua, harus dapat menyiapkan masker dan hand sanitizer juga keperluan lain, seperti alat ibadah dan alat makan untuk keluarga bila keluar rumah.

Ketiga, perempuan atau ibu harus bisa mengakses tele sehat untuk mendapatkan penjelasan kesehatan agar terhindar dari COVID-19, sehingga jika ada anggota keluarga yang terpapar Corona, maka bisa mengenali gejala dan paham apa yang harus dilakukan.

"Ketiga hal di atas dampaknya akan luar biasa jika semua keluarga mampu melakukannya. Fokus dengan keluarga masing-masing, selamatkan keluarga masing-masing," lanjut Mariya.


Akses Telekonsultasi

Tele Sehat Kementerian Kesehatan dalam upaya pencegahan dan edukasi COVID-19 yang bisa diakses di https://telesehat.kemkes.go.id/. (Printscreen Tele Sehat Kemenkes)

Tenaga Ahli Kementerian Kesehatan Joy Gabriel sebagai pembuat web Tele Sehat menjelaskan, masyarakat belum banyak yang mampu mengunduh aplikasi yang dibuat untuk mendekatkan masyarakat dengan informasi COVID-19. Oleh karena itu, penggunaan menggunakan basis web yang lebih muda, sehingga semua bisa mengakses.

"Tetapi saya yakin tidak lama, masyarakat bisa lebih banyak yang mengunduh aplikasi dan mampu mengunakan digital health care dalam aplikasi dan fitur-fitur yang lebih lengkap. Tele Sehat belum sepenuhnya beroperasi, terutama di fitur telekonsultasi. Saat ini masih dalam tahap penyempurnaan dan konsolidasi, namun fitur edukasi dan peta reproduksi transmisi sudah update dan dapat digunakan," jelasnya.

Situs Tele Sehat – Membangun Kesehatan Bersama mencakup empat fitur. Pertama, edukasi yang di dalamnya ada protokol kesehatan, desa tangguh, dan perlindungan terhadap yang rentan.

Kedua, konsultasi kesehatan yang langsung terhubung dengan dokter puskesmas. Ketiga, informasi faskes terdekat. Keempat, peta “RT” Reproduksi Transmisi, gambaran zonasi daerah berdasarkan tingkat penularan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya