Liputan6.com, Jakarta - Air susu ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik yang berperan penting dalam tumbuh kembang anak. ASI ternyata tak hanya memberi dampak baik pada anak, tetapi juga terhadap lingkungan.
Untuk menyuarakan hal itu, setiap tahunnya diperingati dengan Pekan Menyusui Dunia (World Breastfeeding Week) setiap 1 sampai 7 Agustus. Dukungan juga turut disampaikan oleh Mothercare kepada pilihan ibu dalam mengasuh anak, salah satunya dengan memberikan informasi dan menyediakan keperluan terkait pemberian ASI.
Baca Juga
Advertisement
"ASI merupakan makanan pertama terbaik untuk anak dan momen menyusui akan menjadi momen menggembirakan tak terlupakan baik untuk ibu dan anak. Berbagai manfaat dan keuntungan yang didapat melalui momen menyusui ini, tidak hanya menjalin kedekatan antara anak dan ibu tetapi juga berdampak positif untuk lingkungan," kata Senior Vice President Mothercare Indonesia, Vasudev Kataria, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com.
Mothercare merangkum ada lima manfaat ASI baik untuk anak juga lingkungan. Mulai dari yang pertama, yakni kandungan zat gizi pada ASI meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Semua zat gizi tersebut membantu perkembangan sensorik dan kognitif pada oral anak, mempengaruhi pada perkembangan kemampuan intelektual anak. Begitu pula dengan perkembangan emosi yang lebih matang kelak ketika anak sudah lebih besar.
Yang kedua, ASI cenderung lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan anak yang dapat membantu mempercepat IgA sekresi atau antibodi yang berfungsi sebagai pertahanan mukosa di saluran cerna. Hal ini untuk melindung anak dari infeksi sehingga membantu menguatkan sistem daya tubuh anak dari serangan penyakit.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menurunkan Risiko Penyakt Tertentu
Kemudian manfaat ketiga, dengan memberikan ASI kepada anak dapat menurunkan risiko ibu terserang penyakit tertentu. Sebut saja radang sendi sebesar 20 persen selama menyusui minimal 12 bulan, diabetes tipe 2 sebesar 4--12 persen, hipertensi sebesar 11 persen, jantung sebesar 19 persen dan kanker payudara dan ovarium sebesar 28 persen.
Keempat, hormon oksitosin yang dilepas selama proses menyusui membuat rahim berkontraksi lebih baik. Hal ini juga memudahkan mengembalikan rahim ke ukuran normal.
Sementara yang kelima, menyusui adalah contoh utama dari hubungan mendalam antara kesehatan manusia dan ekosistem alam karena ASI merupakan makanan alami yang diproduksi tanpa polusi, kemasan ataupun limbah. Pemberian ASI mendukung bumi yang lebih sehat.
Advertisement