Liputan6.com, Jakarta - Ada delapan pasien sembuh dari COVID-19 di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada Minggu, 26 Juli 2020.
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlisoni mengatakan, delapan pasien sembuh dari COVID-19 itu antara lain empat orang yang merupakan bagian dari kluster Ronowijayan. Sedangkan empat pasien sembuh lainnya masing-masing warga Ngebel, Balong, Siahung dan Sambit.
"Semoga pasien yang lainnya segera menyusul sembuh. Terima kasih kepada semua pihak yang membantu kesembuhan pasien-pasien tersebut," ujar dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, (26/7/2020).
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, pasien positif COVID-19 di Kabupaten Ponorogo masih terjadi. Ada penambahan tiga pasien positif COVID-19.
"Tiga kasus baru yang ketiganya bisa dibilang imported case karena mereka memiliki riwayat perjalanan dari luar kota,” ujar dia.
Tiga pasien itu masing-masing warga Sawoo berusia 41 tahun. Sebelumny bekerja di Surabaya, Jawa Timur. Saat di Surabaya diperiksa tes cepat atau rapid test dan hasilnya reaktif. Kemudia ia pulang ke Ponorogo dan dilakukan pengambilan tes usap atau tes swab dan hasilnya positif.
"Hasil tracing sampai saat ini ditemukan kontak erat sebanyak lima orang yang selanjutnya akan dilakukan testing," ujar dia.
Selain itu, warga Pulung berusia 25 tahun. Ipong menuturkan, warga tersebut datang dari Surabaya pekan lalu. Kemudian inisiatif melakukan pemeriksaan tes cepat dan hasil reaktif. Setelah dilakukan pemeriksaan PCR didapatkan hasil positif.
Kemudian warga Siman berusia 55 tahun. Ia memiliki riwayat pekerjaan yang mengharuskan sering perjalanan ke Nganjuk dan Surabaya.
Ipong menuturkan, warga tersebut pekan lalu karena sakit memeriksakan diri ke dokter karena terdapat gejala mengarah COVID-19, pasien dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan rawat inap dan pengambilan tes usap. Didapatkan hasil positif COVID-19 pada 26 Juli 2020.
"Dengan masih ada imported case, saya ingatkan kembali kepada seluruh warga Ponorogo mari terus kita saling menjaga dan kompak berupaya memutus mata rantai penularan COVID-19,” ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Warga Diimbau Patuhi Protokol Kesehatan
Ipong menuturkan, memutuskan mata rantai penularan COVID-19 dengan meningkatkan kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan.Protokol kesehatan tersebut mulai sering cuci tangan pakai sabun dan air, pakai masker ketika berada di tempat umum dan berinteraksi dengan orang lain, jaga jarak minimal satu meter saat berinteraksi dengan orang lain.
Selain itu, tingkatkan imunitas tubuh dengan olahraga dan gembira, tingkatkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan jika terpaksa harus pergi dan pulang dari zona merah, berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
"Tingkatkan kewaspadaan dan monitoring kedatangan warga dari zona merah. Aktifkan kembali peran satgas COVID-19 yang ada di desa untuk membantu upaya pemutusan rantai penularan," tutur dia.
Adapun data COVID-19 pada 26 Juli 2020 antara lain pasien sembuh sebanyak 122 orang, meninggal lima orang, pasien menjalani isolasi di rumah sakit dan shelter ada 58 orang. “Total 185 orang,” ujar dia.
Dari total 185 kasus itu antara lain dari kelompok kasus Gontor sebanyak 85 orang (sembuh 51 orang), riwayat Surabaya sebanyak 23 orang (sembuh 14), Temboro sebanyak 13 orang (sembuh 13 orang), Ronowijayan sebanyak 13 orang (sembuh 11 orang), PPIH Sukolilo sebanyak delapan orang (sembuh delapan orang), Panjeng sebanyak empat orang (sembuh tiga orang), dan lain-lain 39 orang (sembuh 22 orang).
Advertisement