Gara-Gara Berhenti 15 Detik, Pasangan Ini Terancam Bangkrut

Surat tersebut meminta keduanya untuk membayar denda parkir sebesar 100 poundsterling dalam waktu 14 hari. Jika menolak, NPE bahkan memberi ancaman akan melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jul 2020, 09:02 WIB
Coba deh dua solusi ini supaya tak menghabiskan waktu lama saat mencari parkir. (foto: shutterstock.com)

Liputan6.com, Norwich - Menurunkan penumpang mobil di depan kantornya merupakan hal yang sangat wajar. Namun jika tidak berhati-hati, bisa-bisa mendapatkan kejutan seperti yang dialami Paula Gundry dan suaminya, Craig Knights. 

Hanya karena mobilnya berhenti selama 15 detik, keduanya diancam akan dibangkrutkan dan harus membayar denda yang tak wajar. 

Peristiwa tersebut bermula pada Oktober 2019 lalu. Kala itu, Paula memarkirkan kendaraannya di daerah Sentinel House, Surrey Street, Norwich untuk mengantar sang suami. 

Beberapa hari kemudian, kedua pasangan asal Sparham, Norfolk dikejutkan dengan sebuah surat denda. Denda tersebut dikirimkan oleh perusahaan pengelola parkir National Parking Enforcement (NPE).

Surat tersebut meminta keduanya untuk membayar denda parkir sebesar 100 poundsterling dalam waktu 14 hari. Jika menolak, NPE bahkan memberi ancaman akan melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib.

Dalam sebuah gambar yang dirilis, terlihat mobil pasangan itu sempat berhenti, meski dalam waktu 15 detik.

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menolak Membayar Denda 

Menurut laporan Eastern Daily Press, NPE mengklaim Paula berhenti di tempat larangan parkir.

Setelah mencari penasihat hukum atas kasusnya, Paula menolak untuk membayar denda yang diminta. Dia juga menuding perusahaan NPE hanya mencoba untuk " mencari keuntungan”  dengan cara yang " mengerikan" .

Paula pun menjelaskan bahwa ia dan suaminya hanya berhenti selama 15 detik, dan menurutnya tak sampai menghalangi pintu masuk tempat parkir.

“ Mereka menggunakannya sebagai peluang untuk menciptakan pendapatan tambahan.Dan itu terlalu berlebihan,”jelas Paula dalam surat kabar lokal.

“ Mereka hanya membuat surat seperti ini untuk menakuti publik. Saya merasa itu sangat tidak menyenangkan,”tegasnya.


Paula Bisa Ajukan Banding

Perusahaan mengaku bahwa surat yang diterima Paula dan suaminya sudah sesuai dengan aturan International Park Community. Mereka mengutip kasus yang terjadi di Mahkamah Agung pada 2015 yang disebut Parking Eve vs Beavis.

Dalam kasus tersebut, perusahaan parkir dapat menuntut orang yang melanggar ketentuan parkir, tetapi tuduhan itu tidak boleh berlebihan.

Seorang juru bicara NPE mengatakan: " Jika Paula merasa tak terima untuk mengeluarkan biaya parkir, dia harus mengirim banding,"


Belum Ada Tanggapan terkait Kasus Ini

Menurut pengacara dan perusahaan kredit yang mewakili NPE mengatakan bahwa mereka bisa saja mengirim debt collector ke rumah.

Paula dan Craig kemudian terancam tindakan pengadilan dan terkendala dalam pengajuan kredit. Selain itu, keduanya diprediksi akan bangkrut dan harus menjual harta benda di pelelangan.

Meski begitu, hingga saat ini belum ada tanggapan lebih lanjut mengenai kasus ini sejak April lalu. 

Sumber: Dream.co.id

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya