Rupiah Menguat Ditopang Kekhawatiran Lambatnya Pemulihan Ekonomi AS

Rupiah dibuka di angka 14.505 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya

oleh Athika Rahma diperbarui 27 Jul 2020, 11:05 WIB
Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Senin Pagi ini. Penguatan ini seiring kekhawatiran terhambatnya pemulihan ekonomi Amerika.

Mengutip Bloomberg, Senin (27/7/2020), rupiah dibuka di angka 14.505 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.610 per dolar AS.

Sejak lagi pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.495 per dolar AS hingga 14.567 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 4,99 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah menguat ke 14.605 per dolar AS dari patokan sebelumnya yang ada di angka 14.614 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, mengatakan, dolar AS terlihat melemah terhadap mata uang pasar berkembang dan mata uang utama dunia pagi ini.

"Pelemahan karena pasar khawatir dengan pemulihan ekonomi di AS yang bisa terhambat karena terus meningginya kasus penularan virus COVID-19 di AS dan konflik antara China yang bisa merembet ke urusan dagang kedua negara," ujar Ariston dikutip dari Antara, Senin (27/7/2020).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Prediksi Pergerakan Rupiah

Petugas menata tumpukan uang kertas di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Kamis (6/7). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan hari ini masih tumbang di kisaran level Rp13.380/USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Potensi dikeluarkannya kebijakan stimulus baru pemerintah AS senilai 1 triliun dolar AS, lanjut Ariston, juga membantu pelemahan dolar AS.

Ariston memperkirakan rupiah berpotensi bergerak menguat di kisaran Rp14.500 per dolar AS hingga Rp14.700 per dolar AS.

Pada Jumat (24/7) lalu, rupiah ditutup melemah 30 poin atau 0,21 persen menjadi Rp14.610 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.580 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya