Liputan6.com, Madrid - Otoritas Spanyol menyatakan bahwa wabah kasus Virus Corona COVID-19 telah terkendali, padahal Inggris secara tiba-tiba memerintahkan orang-orang yang datang dari Negeri Matador ke dalam masa karantina.
Kasus infeksi telah meningkat tajam di Spanyol baru-baru ini karena pembatasan yang melonggar. Beberapa daerah kini telah memberlakukan langkah-langkah termasuk mewajibkan penggunaan masker, seperti mengutip laman BBC, Senin (27/7/2020).
Advertisement
"Spanyol aman bagi orang Spanyol dan bagi wisatawan," kata Menteri Luar Negeri Spanyol Arancha Gonzalez Laya.
Penularan di antara orang-orang muda, yang telah berkumpul dalam jumlah yang lebih besar, tampaknya menjadi kekhawatiran khusus.
Prancis dan Jerman juga melihat kasus-kasus baru meningkat, ketika negara-negara tengah bergulat antara mencegah wabah baru dan membuka kembali ekonomi.
Spanyol memiliki lebih dari 272.000 kasus Virus Corona COVID-19 yang dikonfirmasi dan sekitar 28.400 kematian, menurut penelitian Johns Hopkins University dan merupakan salah satu negara Eropa yang paling parah terkena virus itu.
Jumlah kasus di Spanyol meningkat tiga kali lipat dalam dua minggu, dengan lebih dari 900 infeksi baru dilaporkan pada hari Jumat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kasus di Spanyol
Angka kasus per 100.000 orang saat ini adalah 39,4, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC). Angka ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan Inggris yang memiliki angka 14,6.
Spanyol sekarang sebanding dengan Swedia dan Portugal, tetapi angka di sana berangsur turun sementara Spanyol sedang meningkat.
Seperti terlihat di negara-negara lain yang melaporkan lonjakan infeksi, sebagian besar kasus baru di Spanyol tampaknya terbatas pada beberapa daerah, termasuk Catalonia, tempat Barcelona berada, dan Aragon.
Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri Spanyol Arancha González Laya mengatakan wabah itu "dikendalikan dengan sempurna" dan bahwa hal itu telah diharapkan terjadi begitu pembatasan dicabut.
Advertisement