Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, proses uji klinis terhadap calon vaksin Sinovac Biotech oleh PT Bio Farma di Bandung tengah dilakukan.
Dalam uji coba tersebut, sekitar 1.600 orang dilibatkan sebagai relawan. Mereka akan mengikuti uji coba tersebut dalam jangka waktu 3 bulan.
Advertisement
Ridwan menyebut, jika uji cobanya lancar, maka tahun 2021 vaksin Corona sudah bisa dipakai masyarakat.
"Berita baiknya, vaksin sedang diuji coba di Bio Farma di Bandung, kepada 1.600 relawan. Kalau ternyata lancar, mungkin awal tahun 2021 vaksin produksi Bandung bisa kita pakai untuk masyarakat seluruh Indonesia," ujar Ridwan dalam konferensi pers virtual, Senin (27/7/2020).
Direktur Bio Farma Honesti Basyir menyatakan, pihaknya menargetkan uji klinis vaksin selesai pada 2021. Setelahnya, perusahaan sudah menyiapkan 100 juta dosis per tahun dan akan melakukan ekspansi menuju 250 juta dosis per tahun.
”Tapi untuk tahap pertama, sesuai dengan target penyelesaian uji klinis pada Januari 2021, pada saat selesai uji klinis dan izin edarnya keluar, kami sudah menargetkan untuk bisa selesai sekitar 40 juta dosis per tahun,” jelas Honesti di Istana Kepresidenan beberapa waktu lalu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pelaksana Uji Klinis
Selain Bio Farma, Universitas Padjajaran juga menjadi perguruan tinggi satu-satunya yang ditunjuk PT Bio Farma sebagai pelaksana uji klinis vaksin Covid-19 di Indonesia.
Unpad tercatat memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam melakukan penelitian dan pengujian mengenai vaksin. Atas dasar pengalaman ini, Bio Farma memercayakan Unpad ambil bagian dalam riset pengujian klinis vaksin Covid-19.
Advertisement
Satgas Covid-19 Bentuk Tim Pakar untuk Obat dan Vaksin
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan, pihaknya akan membentuk tim pakar bidang vaksin dan obat untuk virus Corona.
Hal tersebut berdasarkan Perpres Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
"Tim pakar di bidang vaksin dan obat dalam satgas ini untuk memastikan bahwa kandidat vaksin yang dibuat betul-betul sesuai dan cocok untuk kepentingan perlindungan kepada masyarakat Indonesia," kata Wiku dalam video di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (24/7/2020).
Dia juga menyatakan, pemerintah telah bekerja sama dengan perusahaan asal China terkait vaksin Covid-19 yakni Sinovac Biotech.
"Di mana sekarang sedang melalui proses uji klinis fase III dan harapannya nanti akan bisa selesai dalam waktu yang memadai dan produksinya nanti bisa dilakukan," ucapnya.
Selain itu, dia menyatakan pemerintah akan memproduksi vaksin Covid-19 secara mandiri oleh perusahaan BUMN dan swasta.
"Sementara ada PT Bio Farma, sebuah BUMN, demikian juga ada rencana dengan pihak swasta, yaitu PT Kalbe. Nanti tentunya akan berkembang dengan berbagai alternatif dan potensi yang lainnya ada di Indonesia," jelas Wiku.