Liputan6.com, Shanghai - Pada hari Jumat, 10 Juli lalu, Shanghai Museum of Glass mengatakan dalam sebuah posting di situs mikroblogging China Weibo bahwa salah satu benda pameran kesayangan mereka telah dirusak oleh "dua pengunjung anak anak" pada bulan Mei lalu.
Dua anak tersebut diketahui memanjat palang pameran selama pertunjukkan dan mengetuk ke kotak kaca yang melindungi sebuah kastil kaca, sehingga menyebabkan sebagian kastil kaca tersebut runtuh dan hancur. Mahakarya dari Arribas Brothers, seorang peniup kaca yang berspesialisasi dalam menciptakan koleksi eksklusif Disney, telah menjadi benda pameran permanen di Museum Kaca Shanghai sejak 2016.
Advertisement
Dirangkai sesuai dengan kastil Disney yang ikonis, karya dengan berat 60 kilogram, dan terdiri dari lebih dari 30.000 komponen ini membutuhkan waktu pembuatan 500 jam oleh para seniman. Kastil kaca tersebut juga dihiasi dengan emas 24 karat.
Pihak museum mengatakan bahwa mereka berharap para seniman tersebut, yang berkediaman di Amerika Serikat, dapat kembali ke Shanghai untuk segera memperbaiki karya agungnya tersebut. Tetapi dikarenakan adanya pembatasan perjalanan terkait Virus Corona COVID-19, membuat rencana ini ditunda terlebih dahulu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Pihak Museum Berikan Kelonggaran
Menurut outlet berita China The Paper, kastil kaca ini diperkirakan bernilai 450.000 yuan ($ 64.000) atau sekitar Rp 943 Juta. Mempertimbangkan nilainya, pihak museum ini mengambil keputusan dengan cukup baik.
"Kami hanya dapat menampilkan kastil yang sudah dalam keadaan 'tidak sempurna', dan kami minta maaf jika ini secara negatif mempengaruhi pengalaman anda di museum kami," kata pihak museum.
“Pengunjung anak-anak tersebut tahu bahwa perilaku mereka salah, dan mereka pun meminta orang tua untuk melaporkan kejadian itu kepada staf museum. Sikap mereka ramah dan tulus, dan mereka setuju untuk membantu masalah tersebut,” komentar pihak museum melalui Weibo.
"Ini membuat kami tersentuh, dan kami percaya bahwa generasi masa depan akan bisa menjadi pengunjung yang baik." Tetapi ternyata kejadian ini memicu kemarahan di warganet China yang banyak di antaranya menuntut agar orang tua anak tersebu tmembayar uang untuk karya seni yang rusak.
Advertisement
Bukan Pertama Kali, Warganet Berikan Hujatan
Sementara itu, tak sedikit netizen yang geram dengan tingkah kedua bocah tersebut.
“Orang tua harus bertanggung jawab sepenuhnya. Mereka harus membayar karena tidak mendisiplinkan anak-anak nakal,” komentar salah seorang pengguna Weibo. "Siapa mereka? Apakah mereka tidak punya sopan santun? " komentar yang lain.
Di China, anak-anak manja sering disebut "kaisar kecil." Banyak yang percaya bahwa negara ini sekarang memiliki banyak kaisar kecil karena kebijakan memiliki satu anak selama beberapa dekade. Sementara kebijakan satu anak telah dilonggarkan dalam beberapa tahun terakhir, banyak orangtua tetap enggan memiliki lebih dari satu anak.
Melansir vice.com Senin (27/7/2020), pameran lain mengalami nasib serupa akibat ulah anak-anak nakal pada 2013. Instalasi kaca oleh seniman China Shelly Xue, berjudul "Angel is Waiting," yang menampilkan sepasang sayap yang menghabiskan waktu lebih dari dua tahun untuk membuatnya, juga mengalami kerusakan pada bagian-bagian sayap yang sengaja dirusak oleh dua anak yang telah melewati batas pameran ketika orang tua mereka memotret.
Karya seni yang rusak tersebut sejak itu dinamai Broken alias Rusak, pengingat tragis bagi pengunjung untuk menghormati pameran museum.
Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul