Ketika Miliader Bill Gates Jadi Sasaran Hoaks Saat Hari Raya Idul Adha

Seorang bernama akun Facebook Rahmat Hidayat mengunggah gambar tangkapan yang seolah-olah merupakan kicauan Bill Gates di Twitter pada saat hari raya Idul Adha tahun lalu.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 27 Jul 2020, 17:08 WIB
Pendiri perusahaan raksasa Microsoft, Bill Gates (AFP PHOTO/SAUL LOEB)

Liputan6.com, Jakarta - Tokoh bisnis, investor, filantropis, hingga penulis Amerika Serikat Bill Gates pernah mendapat serangan hoaks di media sosial saat momen Idul Adha. Serangan hoaks itu diterima Ketua Microsoft pada 14 Agustus 2019.

Seorang bernama akun Facebook Rahmat Hidayat mengunggah gambar tangkapan yang seolah-olah merupakan kicauan Bill Gates di Twitter pada saat hari raya Idul Adha tahun lalu. Tangkapan layar itu mempunyai nama akun @BillGates.

Begini narasi di tangkapan layarnya:

"I don’t want to see any tweet hating on Muslims for slaughtering animals, about 1 million animals killed each day by KFC, McDonald’s, Burger King etc. too feed the rich & make hella money out of it. During Eid Muslims sacrifice them to feed the poor for Free & Y’all lose ur mind."

Bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi:

"Saya tidak mau melihat twit kebencian kepada umat Islam menyembelih hewan, sekitar 1 juta hewan dibunuh setiap hari oleh KFC, McDonald's Burger King, dll. Terlalu memberi maan orang karya dan menghasilkan uang dari itu. Selama Idul Fitri, Muslim mengorbankan diri mereka untuk memberi makan orang miskin secara gratis & kalian kehilangan akal sehat."

Sejak kali pertama ditayangkan, unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 1.500 kali dan menuai 150 komentar. Sejumlah pengguna Facebook menerima informasi tersebut sebagai sebuah kebenaran.

"Bill Gates saja gak sejalan dengan kaum liberal yg sudah hilang akal sehatnya (saat Idul Adha)," kata salah satu Facebooker.

 


Yang Sebenarnya Terjadi

Bill Gates ( Foto: CNBC.com)

Tim Cek Fakta Liputan6.com sudah pernah membuat artikel mengenai ini pada 24 Agustus 2019. Namun faktanya, di akun Twitter milik miliader berusia 62 tahun itu tidak ditemukan kicauan mengenai penyembelihan hewan kurban.

Cuitan @BillGates pada tanggal 10 Agustus hingga 20 Agustus 2019 menyoroti isu kemiskinan, kegiatan amalnya, hingga soal risiko penyakit yang ditularkan nyamuk.

Hasil pencarian di Twitter, Bill Gates tak pernah mengungkapkan kata 'eid' maupun 'slaughtering' dalam akunnya.

 

Cek Fakta - Bill Gates

Yang ditemukan justru sejumlah pengguna Twitter yang mempertanyakan, apakah benar ia mengeluarkan pernyataan soal ritual kurban.

Para pengguna Twitter juga menemukan keanehan dalam penggunaan kata-kata dalam cuitan yang viral dengan gaya bahasa yang biasa digunakan Bill Gates di media sosial.

Seperti dikutip dari situs www.altnews.in, dalam artikel berjudul, Photoshopped tweet of Bill Gates supporting animal sacrifice on Eid shared on social media, penting untuk dicatat jika Bill Gates mengutarakan pendapat terkait sentimen keagamaan dari komunitas tertentu, itu pasti akan menarik perhatian media di seluruh dunia.

Nyatanya, seperti hasil penelusuran Tim Cek Fakta Liputan6.com, tak ada satu pun media arus utama (mainstream) yang memberitakannya.

Sementara, berdasarkan penelusuran Alt News, pemilik akun Twitter @WolfieBabiee adalah yang pertama menayangkan cuitan seperti itu, yakni pada 10 Agustus 2019.

Dalam artikel cek fakta berjudul, Tweet about Eid gets second life as fake Bill Gates quote, AFP Fact Check bahkan telah menghubungi pemilik akun @WolfieBabiee melalui sambungan telepon.

Ia mengaku sebagai penulis asli tweet tersebut. Menurut AFP, perempuan tersebut adalah mahasiswa jurusan bisnis berusia 20 tahun dari Kurdistan Irak. Namun, pemilik akun @WolfieBabiee menolak namanya dipublikasikan karena alasan privasi.


Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya