Liputan6.com, Jakarta Datang dari jalur independen, Bagyo Wahyono dan F.X Supardjo atau Bajo saat ini disebut-sebut sebagai pasangan yang paling berpeluang melawan pasangan cawali-cawawali Solo dari PDIP, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dalam Pilkada Solo 2020.
Seperti diketahui menghadapi Pilkada mendatang, duet Gibran-Teguh diusung parpol pemenang Pemilu 2019 dan didukung mayoritas parpol di parlemen.
Advertisement
Sedangkan Bajo tidak mendapat dukungan parpol mana pun. Tapi mereka mampu mengajukan 28.629 dukungan yang dinyatakan memenuhi syarat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo.
Kini pengajuan tambahan dukungan sebanyak 19.551 orang juga sudah masuk di KPU Solo.
Dilansir dari Solopos.com, jika verifikasi dukungan Bajo mencapai jumlah minimal 35.870, mereka dinyatakan memenuhi syarat untuk mendaftar sebagai cawali-cawawali Solo.
Namun siapa sebenarnya sosok sentral di balik lahirnya paslon Bajo? Dia adalah Tuntas Subagyo (41), Ketua Ormas Panji-Panji Hati atau lebih populer dengan Tikus Pithi Hanata Baris.
Ormas Panji-Panji Hati merupakan organisasi terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) pada Oktober 2019.
Organisasi yang dipimpin Tuntas Subagyo merupakan wadah resmi anggota Komunitas Tikus Pithi Hanata Baris dan Bocah Angon Mbangun Kalangan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bajo Dinilai Amanah
Organisasi itu diklaim mempunyai kepengurusan besar di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Jogja, Sulawesi Selatan (Sulsel), Papua, dan Papua Barat.
Di luar agenda pemilu, Panji-Panji Hati berkecimpung di bidang sosial dan budaya. Mereka mengusung jargon dekat wong cilik. Dalam penentuan pasangan Bajo, Tuntas menunjuk langsung cawali-cawawali Solo itu.
Selama lima tahun mengenal sosok Bajo, Tuntas menilai Bajo amanah, bertanggung jawab, dan berprinsip kuat.
"Dan dari pembicaraan hati ke hati, mereka Insya Allah mempunyai jiwa dan hati rakyat kecil, sehingga harapan saya mereka [Bajo] bisa mewakili, mengerti dan mengenal jeritan hati rakyat kecil. Kalau ingin membuat perubahan besar kita harus mulai dari orang-orang yang pernah rekasa atau prihatin," ujar Tuntas kepada solopos.com, Selasa (28/7/2020).
Simak berita Solopos.com lainnya di sini.
Advertisement