Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Selasa pagi ini. Penguatan ini seiring penguatan juga mata uang negara kawasan
Mengutip Bloomberg, Selasa (28/7/2020), rupiah dibuka di angka 14.460 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.532 per dolar AS.
Advertisement
Sejak lagi pagi hingga pukul 10.00 WIB hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.455 per dolar AS hingga 14.532 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 4,70 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah menguat ke 14.543 per dolar AS dari patokan sebelumnya yang ada di angka 14.605 per dolar AS.
Hasil Analisa
Dikutip dari Antara, Selasa (28/7/2020), Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa, mengatakan pagi ini aset berisiko di pasar keuangan terlihat menguat seperti indeks saham Asia, mata uang utama dunia, dan pasar berkembang.
"Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun terlihat naik kembali ke area 0,61 persen, setelah sebelumnya bergerak di bawah 0,6 persen, yang mengindikasikan pasar kembali masuk ke aset berisiko," ujar Ariston.
Menurut Ariston, penguatan aset berisiko tersebut didukung oleh faktor rencana stimulus fiskal AS senilai 1 triliun dolar AS untuk membantu perekonomian AS yang tertekan karena pandemi.
Selain itu laporan kemajuan vaksin COVID-19 oleh Moderna dan Pfizer yang diperkirakan bisa digunakan di akhir tahun, juga menjadi pendorong penguatan aset berisiko termasuk rupiah.
Advertisement
Prediksi
Ariston memperkirakan rupiah berpotensi bergerak menguat di kisaran Rp14.450 per dolar AS hingga Rp14.600 per dolar AS.
Pada Senin (27/7) lalu rupiah ditutup menguat 75 poin atau 0,51 persen menjadi Rp14.535 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.610 per dolar AS.