Jokowi Sebut Pemulihan Ekonomi Indonesia Diprediksi Tercepat Setelah China

Jokowi menyebut Indonesia diprediksi menjadi negara dengan pemulihan ekonomi tercepat setelah China pada 2021.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 28 Jul 2020, 10:25 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi meminta dalam raker ini dapat mempercepat prosedur-prosedur yang sebelumnya sangat lama dan berbelit-belit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut Indonesia diprediksi menjadi negara dengan pemulihan ekonomi tercepat setelah China pada 2021. Hal tersebut berdasarkan proyeksi dari sejumlah lembaga keuangan dunia seperti, Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

"Indonesia juga diproyeksikan masuk ke kelompok dengan pemulihan ekonomi tercepat setelah Tiongkok. Ini juga kalau proyeksi ini benar, saya kira patut kita syukuri," kata Jokowi dalam rapat terbatas melalui video conference, Selasa (28/7/2020).

Menurut dia, sejumlah lembaga keuangan itu meramalkan, ekonomi global pada 2021 akan mulai tumbuh positif. IMF memperkirakan ekonomi global tumbuh hingga 5,4 persen, Bank Dunia 4,2 persen, dan OECD 2,8 persen hingga 5,2 persen.

"Saya kira kalau perkiraan ini betul, kita akan berada pada posisi ekonomi yang juga mestinya itu di atas pertumbuhan ekonomi dunia," tutur Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jangan Lengah

Kendati begitu, Jokowi mengingatkan jajarannya untuk tak lengah dan tetap waspada. Pasalnya, masih ada risiko terjadinya gelombang kedua Covid-19.

"Kita tetap harus waspada, kemungkinan dan antisipasi kita terhadap risiko terjadinya gelombang kedua, second wave dan masih berlanjutnya sekali ketidakpastian ekonomi global di tahun 2021," tutur dia.

Selain itu, Jokowi menyebut ekonomi global juga masih berkembang sangat dinamis dan penuh dengan ketidakpastian. Sebab, lembaga-lembaga keuangan dunia selalu merevisi prediksi mereka terkait pertumbuhan ekonomi 2020 maupun 2021.

"Artinya sekali lagi masih dengan penuh dengan ketidakpastian," ucap Jokowi.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya