Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada di India sejak Minggu 26 Juli 2020 lalu. Sebelum ke India, Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyambangi Turki.
Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak membenarkan hal tersebut. Kehadiran Prabowo ke India karena tengah membicarakan kerja sama pertahanan.
Advertisement
"Bicara kerja sama pertahanan antar keduanegara. Fokus pada hal tersebut," kata Dahnil, Selasa (28/7/2020).
Namun, dia tak menjelaskan bentuk kerja sama yang dibahas Prabowo tersebut.
Sebelumnya, Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Djoko Purwanto mengatakan Kemenhan tengah memperjuangkan agar keinginan memperkuat pertahanan Indonesia bisa terwujud.
"Kemenhan saat ini sedang memperjuangkan, mewujudkan, agar pertahanan Republik Indonesia menjadi kuat. Dari segalanya, dari alutsistanya, dari SDM-nya," kata Djoko, Kamis 23 Juli 2020.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perkuat Alutsista
Oleh karena itu, Kemenhan ingin memperkuat alutsista. Sebelumnya, Prabowo juga mendapat sorotan lantaran ingin membeli 15 unit jet tempur Eurofighter Typhoon bekas milik Austria.
Djoko tak membenarkan atau menyalahkan soal kabar itu.
"Kalau ditanya ada enggak rencana pembelian, semua masuk rencana,” kata Djoko, Kamis (23/7/2020).
Dia menuturkan, pembelian alutsista memiliki proses yang panjang. Oleh karena itu, belum tentu setiap rencana pembelian akan direalisasikan.
Menurut dia, Prabowo hanya ingin TNI ini kuat.
"Intinya kan Kemenhan, menteri ingin TNI kuat," ungkap Djoko.
Advertisement