Liputan6.com, Pandeglang Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan, hingga minggu ke-4 bulan Juli 2020, realisasi serapan beras telah mencapai 850 ribu ton yang tersebar di seluruh wilayah kerja Bulog di Indonesia.
Jumlah tersebut sama dengan 60,7 persen dari total target pengadaan beras hingga akhir tahun sebesar 1,4 juta ton.
Advertisement
"Saat ini cadangan kita sudah 1,45 juta ton (pengadaan beras ditotal dengan cadangan tahun kemarin). Stok cadangan beras Bulog sampai akhir Desember akan mencukupi," ujar Budi Waseso di Pandeglang, Banten, Selasa (28/7/2020).
Bulog sendiri menjamin hasil panen di seluruh wilayah kerja di Indonesia dapat terserap dengan baik. Setelah menyerap hasil panen di Pandeglang, Bulog juga membeli hasil panen di Cilacap dan Gowa.
"Contohnya seperti saat ini di Pandeglang ada sekitar 400 hektar sawah yang sedang panen, dan pekan lalu saya juga instruksikan beberapa direksi melakukan hal yang sama dengan langsung menjemput panen petani di Cilacap Jawa Tengah dan di Gowa Sulawesi Selatan," kata Budi Waseso.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kualitas Beras
Pria yang akrab dipanggil Buwas mengakui, kualitas dan kuantitas gabah/beras dalam negeri masih kalah jauh dari beras impor. Harganya pun masih lebih mahal. Namun, hal ini dilakukan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
"Kita harus punya ketahanan pangan. Sekarang saja beberapa daerah masih supply, karena produksi di daerahnya kurang. Kalau kita tahan pangan, mau diapain saja kuat. Tapi kalau krisis, gimana mau bertahan," pungkasnya.
Advertisement